Informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina (persero), periode 15 - 31 Agustus 2019


Berikut kami sampaikan  Informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina (persero), periode 15 - 31 Agustus 2019 sebagai berikut:


MINYAK SOLAR / HSD (High Speed Diesel)
 
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah I)        = Rp 11.400,-
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah II)       = Rp 11.400,-  
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah III)      = Rp 11.500,-  
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah IV)      = Rp 11.650,-

*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb





Keterangan :

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :     nanohsd@gmail.com
Share:

Informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina (persero), periode 1 - 14 Agustus 2019




Berikut kami sampaikan  Informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina (persero), periode 1 - 14 Agustus 2019 sebagai berikut:

MINYAK SOLAR / HSD (High Speed Diesel)
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah I)        = Rp 11.500,-


HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah II)       = Rp 11.500,-  


HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah III)      = Rp 11.600,-  


HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah IV)      = Rp 11.750,-


*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb





Keterangan :

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :     nanohsd@gmail.com

Share:

Pakai Solar Biofuel? Imbangi dengan Oli Khusus




Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 12/2015 mengatur tentang penyediaan, pemanfaatan, dan tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. Penggunaan bahan bakar yang dipasarkan di Indonesia harus dicampurkan dengan biofuel.

"Peraturan tersebut mengharuskan bahan bakar yang dijual di Indonesia memiliki campuran biofuel yang kita sebut sebagai Fatty acid methyl esters (FAME). Sejak Januari 2016, bahan bakar untuk sektor transportasi, industri, dan komersial harus mengandung FAME 20 persen," ujar Lubricants Product Development PT Pertamina Lubricants, Mia Krishna A, pada acara Media Gathering Pertamina Lubricants Jumat malam (27/06/2016) di Hotel Fairmont Jakarta.

"Jadi saat ini semua bahan bakar solar yang dijual di Indonesia setiap satu liter, 20 persennya adalah FAME. Tidak cuma punya Pertamina saja, tapi semua penjual solar di Indonesia sesuai dengan instruksi pemerintah," terangnya.

Wanita energik itu melanjutkan bahwa efek lain penggunaan biofuel adalah dapat merusak mesin jika mesin tidak dirawat dengan baik. Pemilik kendaraan perlu secara rutin mengecek kendaraannya agar mesin tetap terjaga dan performanya tetap terjaga.

"Kekurangan biofuel ini menyebabkan larutan kotoran pada tangki dapat terbawa ke mesin. Kemudian sifatnya yang mudah menyerap air hingga bakteri bisa tumbuh dan menghasilkan lumpur dan asam," lanjut Mia.

Data hasil ujicoba penggunaan bahan bakar biofuel dengan berbagai pelumas. Doc Pertmina Lubricants


Disarankan untuk pengguna bahan bakar solar, untuk rutin mengganti filter bensin secara berkala, melakukan perawatan sistem injeksi, dan memeriksa level pelumas secara berkala. Kedua komponen tersebut yang secara langsung menyaring lumpur dan asam sebelum masuk ke oli.

"Kemudian pakai juga pelumas khusus yang di desain untuk mesin berbahan bakar biodiesel.
Jika terkena campuran FAME, pelumas ini tidak mudah rusak karena komposisi di dalamnya yang didesain tahan biodiesel."

Biofuel atau campuran FAME memiliki karakteristik merusak pelumas jika sampai ke ruang oli. Pelumas akan menjadi semakin kental karena adanya kandungan sulfur dan akhirnya merusak mesin karena terlalu kental.

Selain pelumas milik Pertamina, para pengguna mesin diesel bisa juga memilih milik swasta yang menawarkan keunggulan perlindungan mesin secara menyeluruh, khususnya dari endapan karbon.


Sumber: https://www.medcom.id/otomotif/tips/PNgOaBLN-pakai-solar-biofuel-imbangi-dengan-oli-khusus
Share:

Informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina (persero), periode 15 - 31 Juli 2019




Berikut kami sampaikan  Informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina (persero), periode 15 - 31 Juli 2019 sebagai berikut:

MINYAK SOLAR / HSD (High Speed Diesel)
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah I)        = Rp 11.400,-

HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah II)       = Rp 11.400,-  

HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah III)      = Rp 11.500,-  

HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah IV)      = Rp 11.650,-

*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb







Keterangan :

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :     nanohsd@gmail.com


Share:

Bagian-Bagian Truk Tangki Pertamina & Penjelasannya


Karoseri tangki truk, didesain sedemikian rupa menurut fungsi yang disesuaikan pula dengan besar kecil truk yang membawanya. Bila diperhatikan, wadah dari cairan bbm maupun tangki truk gas itu kedua-duanya berbentuk oval yang tidak memiliki sudut.

 

Ini adalah tangki berkapasitas 16 Kl atau setara dengan 16.000 liter. Memiliki dua lubang di atasnya, di mana tiap lubang masing-masing berisi 8.000 liter. Wadah penyimpanan ini disebut kompertemen tangki yang diberi sekat atau batas pemisah. Tujuannya agar memperkecil guncangan cairan ketika truk berjalan, sehingga truk mudah dikendalikan. Meski demikian, kecepatan truk dibatasi antara 45 km/jam sampai dengan 60 km/jam.


Lubang kompertemen tangki disebut ‘Menhole’. Penutup menhole sendiri didesain layaknya cara membuka minuman kaleng, jadi benar-benar rapat. Namun tetap dihubungkan dengan pipa penguapan. Di dalam menhole terdapat tanda batas cairan bbm yang disebut ijek baut tera atau jarum tera. Jarum baut tera berbentuk segitiga runcing; Pernah lihat ujung tombak? Seperti itu bentuknya.

Untuk dapat naik ke atas tangki, tentunya dibutuhkan tangga. Tangga tangki ada yang letaknya di belakang, tengah dan ada juga yang berada di antara kompertemen tangki dan kepala truk tangki.

Truk tangki dilengkapi dua hingga tiga pemadan api ringan (APAR) 9/12 kg. Dua berada di belakang, terpasang di sebelah kiri dan kanan di antara kompertemen tangki dan kepala truk tangki. Sedang satunya lagi di dekat awak tangki/ruang kemudi. Bagian LK3 depot pertamina, tidak akan mengijinkan truk tangki loading, apabila APAR dalam keadaan cacat atau ada salah satu kelengkapan APAR itu tidak ada.


Kemudian di dasar tangki ada lubang untuk keluar-masuknya minyak. Ada yang letaknya tepat di tengah-tengah dan ada juga berada di ujung maupun di belakang dekat sekat yang masing-masing diberi klep keong atau penutup lubang. Penutup lubang ini, memakai sistem tekanan angin (hidrolik). Bila tuas angin ditarik/didorong, maka penutup lubang akan terbuka/menutup.

Selanjutnya pada bagian samping kiri dan kanan tangki truk terdapat pipa besi tempat selang bongkar, kendati Spbu memiliki selang pembongkaran sendiri. Lalu pada bagian atas pipa, ada yang dinamakan selendang tangki . Diberi warna tertentu sesuai jenis cairan bahan bakar di dalamnya. Kuning berarti premium, abu-abu berarti minyak solar, pertamax-biru, pertamax plus-merah, pertalite-putih, kerosine (minyak tanah) dan avtur.

Khusus untuk truk tangki yang melayani perusahaan industri, dicat berwarna biru semua dan ditambahkan keranjang pada bagian atas tangki sesuai permintaan dari pihak perusahaan. Sebagai pengaman (safety) ketika dilakukan pemeriksaan ketinggian cairan maupun pengambilan sample bbm.

Sebelah kiri bawah truk tangki, ada berupa kotak almari tempat penerimaan bbm saat truk akan bongkar di Spbu. Di dalamnya ada pipa penyaluran cairan (pipa bongkar) yang tersambung dengan masing-masing kompertemen. Ada tuas atau tombol on/off klep angin seperti yang telah disebutkan sebelumnya.


Ujung pipa bongkar dibungkus dengan Bottom Loading. Diibaratkan semacam krang air yang juga diberi tuas ‘kopling’ untuk membuka lubang pipa. Sebelum proses penerimaan bbm di Spbu, bottom loading masih dalam keadaan tertutup oleh API Dust Cap yang disegel. Kemudian saat akan proses pemeriksaan kualitas serta kuantitas bbm, baru API Dust Cap ini dibuka untuk selanjutnya dipasangi Unloading Coupler atau dibiasa disebut juga dengan moncong babi.

Demikian informasi seputar bagian-bagian dari truk tangki pertamina. 


Sumber: http://anggunadisentosa.com/inilah-bagian-bagian-truk-tangki-pertamina-penjelasannya/ 
Share:

Fakta Menarik Tentang Mobil Tangki Pertamina yang Jarang Diketahui



Sebagian besar dari kita tentu sudah akrab dan tak asing lagi dengan mobil tangki berwarna khas merah dan putih milik Pertamina. Bagaimana tidak, kita sering melihatnya hilir-mudik di jalan raya atau bahkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Mobil tangki ini memiliki andil besar dalam menyalurkan distribusi produk Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti bensin, solar, dan pertamax di seluruh SPBU.

Di balik gagahnya mobil tangki ini, ternyata menyimpan beberapa fakta menarik yang belum banyak diketahui orang. Hal ini disampaikan oleh salah satu petugas Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jakarta Group di kawasan Plumpang, Jakarta Utara dalam acara Pertamina Citizen Journalist Edutrip 2017 pada Kamis, 5 Oktober 2017.

Liputan6.com telah merangkum fakta menarik mobil tangki Pertamina sebagai berikut:
 1. Isi Jenis BBM Bervariasi
Jika Anda mengira bahwa mobil tangki Pertamina hanya mengangkut satu jenis BBM saja, berarti Anda telah salah. Faktanya, isi mobil tangki Pertamina dapat diisi berbagai macam jenis BBM. Dalam satu mobil tangki bisa memuat solar, bensin, dan pertamax sekaligus. Ini tergantung daya tampung tiap mobil tangki.
2. Dipisahkan dengan sekat
Di dalam mobil tangki Pertamina terdapat sekat atau pemisah. Ini diperuntukan agar isi jenis BBM yang satu dengan yang lain tidak tercampur.
Dengan adanya sekat juga berfungsi agar BBM yang ada di dalam mobil tangki Pertamina tidak mengalami kebocoran karena terkena goncangan dari luar. Adapun jumlah sekat tiap mobil tangki juga berbeda. Sekat bisa berjumlah 1, 2, 3, 4, dan bahkan 5.
3. Pengisian Jenis BBM Sesuai Permintaan
Isi jenis BBM yang diangkut mobil tangki Pertamina ternyata tidak penuh sampai batas maksimal atau tidak penuh satu tangki. Jenis BBM yang diisi ke mobil tangki disesuaikan dengan permintaan SPBU.
Kebutuhan BBM tiap SPBU pun berbeda-beda. Pengisian BBM ke mobil tangki juga sesuai permintaan yang masuk.
Adapun daya tampung tiap mobil tangki ialah:
8 kiloliter (kl) = 8.000 liter
16 kl = 16.000 liter
24 kl = 24.000 liter
32 kl = 32.000 liter
40 kl = 40.000 liter

4. Mobil Tangki Tidak Isi Bensin di TBBM
Mobil tangki juga tetap menggunakan solar. Meski mobil tangki menampung banyak BBM, namun isi bensin untuk mobil tangki tidak diambil dari sana. Dan meskipun TBBM merupakan tempat penampungan BBM, mobil tangki juga tidak mengisi bensin di sana. Mobil tangki Pertamina memiliki tempat sendiri untuk mengisi bahan bakarnya.
5. Dibawa oleh Sopir Profesional
Standar kecepatan untuk mobil tangki dalam posisi kosong kecepatan maksimalnya hanya boleh 60 km/jam, sementara untuk mobil tangki yang berisi, kecepatan maksimalnya hanya 40 km/jam. Selain itu, saat mengendarai mobil tangki harus menggunakan rem dengan tepat.
Ketentuan ini harus diterapkan agar mobil tangki tidak terbalik atau mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sopir profesional untuk membawa mobil tangki Pertamina.

 Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3123218/fakta-menarik-mobil-tangki-pertamina-yang-jarang-diketahui?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F
Share:

Alamat Pusat Informasi Publik Pertamina





Kantor Pusat PertaminaGedung Perwira 6 Lantai 2
Jl. Medan Merdeka Timur 1A,
Jakarta Pusat 10110
Telepon : (021) - 1 500 000
Fax : -
E-mail : pcc@pertamina.com

Refinery Unit  II
Jl. Raya Kilang Putri Tujuh Dumai, Kode Pos 28815
Telp : (0765) 31244 (Hunting)
Fax : (0765) 36849
Telex : 56280, 56285, PTM DMI IA
email: pippru2@pertamina.com

Refinery Unit  III
Jl. Beringin I PO BOX 1 Plaju, Sumatera Selatan
Telp : (0711) 596000, 542220
Fax : (0711) 542263
Telex : 27121, 27113
Alamat Kawat Pertamina Plaju
email: pippru3@pertamina.com

Refinery Unit  IV
Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis,
Cilacap Jawa Tengah 53221
Telp : (0282) 531051, 7362001 (Hunting)
Fax : (0282) 531284
Telex : 25480, 25494, 22380, PEKCCP
email: pippru4@pertamina.com

Refinery Unit  V
Jl. Kom. L Yos Sudarso, Balikpapan, Kalimantan Timur
Telp : (0542) 731988, 7362001 (Hunting)
Fax : (0542) 733131
Telex : 37165, 377131 PTMDAK IA
email: pippru5@pertamina.com

Refinery Unit VI Balongan
Jl. Raya Balongan Indramayu, Jawa Barat
Telp: (0234) 5254500
Fax: (0234) 428183, 428629


Refinery Unit VII Sorong
Jl. Jend A.Yani, Sorong Irian Jaya
Telp : (0951) 613666, 618422 ext. Pertamina, Pst JktNSAT 7004, 7005, 7006
Fax : (0951) 321021
email: pippru7@pertamina.com
      Marketing Operation Region I
Jl. Yos Sudarso 8-10,
Kelurahan Silasas Kecamatan Medan Barat
Medan, Sumatera Utara 20114
Telp : (061) 4552422
Fax : (061) 4556659
email: contact.pertamina1@pertamina.com

Marketing Operation Region II
Jl. Jend. A. Yani No.1247 / I Plaju – Palembang 30264 Sumatera Selatan
Telp : (0711) 513311 / 518500
Fax : (0711) 511756
Telex : 27110
email: pippmor2@pertamina.com

Marketing Operation Region III
Jl. Kramat Raya 59, Jakarta 10450
Telp : (021) 3103690 (5 saluran)
(021) 3103457 (5 saluran)
Fax : (021) 3909180
Telex : 69031
email: pippmor3@pertamina.com

Marketing Operation Region IV
Jl. Pemuda No. 114, Semarang 50132
Telp : (024) 54534, 557680 (4 saluran),
(024) 517091 (3 saluran),
(024) 557690 (5 saluran),
Fax : (024) 549320
Telex : 22205 PDN SM IA
email: pippmor4@pertamina.com

Marketing Operation Region V
Jl. Wonokromo No. 88 Surabaya
Telp : (031) 8492400
Fax : (031) 8437534, 8437537
Telex : 33148, 33149, 33166, 33167
SKSP : 75003 PABAX AUTO
email: pippmor5@pertamina.com

Marketing Operation Region VI
Jl. Minyak Balikpapan
Telp : (0542) 33311 (5 saluran)
Fax : (0542) 38219, 38215
Telex : 37166, 37302 PTMDK IA
email: pippmor6@pertamina.com

Marketing Operation Region VII
Jl. Garuda I Makassar, Sulawesi Selatan 90125
Telp : (0411) 871181 (5 saluran), 857647-49, 857651
Fax : (0411) 851841
Telex : 71120, 71141, 71186 PDN UPG IA
email: pippmor7@pertamina.com

Marketing Operation Region VIII
Jl. Nimboran 2-4 Jayapura, Irian Jaya
Telp : (0967) 541369, 541738
SKSP 75014
Fax : (0967) 541768, SKSP 77014
Telex : 76140-76221
email: pippmor8@pertamina.com

Sumber: https://www.pertamina.com/id/alamat-pusat-informasi-publik-pertamina
Share:

Rudolf Diesel, Penemu Mesin Diesel

Penemu Mesin Diesel – Semakin panas semakin bertenaga inilah dia kehebatan mesin diesel. Diantara semua jenis mesin berpiston, mesin diesel adalah yang paling bertenaga dan paling hemat bahan bakar dibanding mesin bensin. Tak heran mesin ini menjadi andalan untuk menggeluti kerja berat. Sebagai mesin kapal laut, dari yang sedang sampai kelas pulau berjalan, bahkan untuk mesin temple perahu nelayan. Didarat  kendaraan sedang dan berat pilihannya jatuh kepada mesin diesel, dari ; truk, bus, truk tronton, truk container, Kereta api. Sampai alat-alat berat seperti;  traktor, dozer, eksa, forklip, glader, dll diesel menjadi mesin andalan yang tangguh dan terpercaya. Diberbagai daerah yang tidak tersedia PLTA ataupun PLTU mesin diesel menjadi pembangkit tenaga listrik yang dikenal dengan nama PLTD.


Sungguh banyak sekali jasa mesin ini bagi kehidupan Manusia, hampir menyentuh setiap lini, dari pertanian, kontruksi, sampai transportasi. Mesin diesel kini dan nanti menjadi tenaga bagi manusia menangani pekerjaan berat guna membangun peradaban. Kuat, hemat, tangguh dan tidak rewel, serta lebih mudah perawatan, mesin ini benar-benar tak tergantikan.
Maka tidaklah berlebihan jika kita semua ingin tahu, siapa sosok hebat dibalik terciptanya mesin ini ?. Tentu dibalik setiap kehebatan alat alat ini ada sosok yang paling bertanggung jawab. Sosok brilian yang punya daya juang luar biasa. Saya katakan, mereka – mereka yang seperti ini, bukan sembarang orang, tetapi Manusia istimewa yang dikirim oleh Tuhan untuk membuka rahasia alam.
Dialah Rudolf Karl Christian Diesel, atau lebih dikenal dengan nama Rudolf Diesel, Lelaki  berkebangsaan Jerman Penemu Mesin Diesel. Diesel lahir di Paris-Perancis pada tanggal 18 maret 1958 dari Pasangan Ayah bernama Theodor Diesel dan Ibu Ellise Diesel. Dia meninggal secara misterius, tanggal 19 september 1913,  pada usia 55 tahun di perairan selat Inggris – Jerman, ketika ia berlayar menumpang kapal fery saat dalam perjalanan  menuju Inggris. Sebuah akhir hayat yang tragis, namun tidak dengan prestasinya.

Mesin Gebugan Tinggi

Saat itu dalam pikiran, Diesel membayangkan sebuah mesin yang bekerja dengan prinsip gebukan tinggi (Baca kompresi tinggi) secara nir busi. Tetapi cukup dari gebugan tinggi itu bahan bakar akan menyala dengan sendirinya, karena adanya peningkatan suhu secara massif diruang bakar. Atas jerih payahnya pada decade akhir abad 19 ia berhasil mempatenkan sebuah purwarupa mesin yang dinamai  Mesin Minyak, tepatnya pada tanggal 23 februari 1893. Ia menamakan alat ini mesin minyak karena mesin ini menggunakan BBM nabati seperti minyak kacang, minyak ganja, minyak sawit dll, minyak minyak ini kemudian di sebut biodiesel.
Tetapi jangan dibayangkan mesin diesel pertama ini seperti sekarang. Nenek moyang mesin diesel bentuknya masih aneh dan kelihatan ringkih, adapun mesin diesel sekarang adalah mesin diesel yang sudah berevolusi menjadi lebih simple, kokoh dan praktis. Semua perlu tahapan dan penyempuranaan. Inilah hukum alam.
Kemudian bahan bakarnya juga tidak lagi menggunakan minyak nabati, tetapi menggunakan minyak bumi yang dikenal dengan nama solar. BBM solar merupakan sisa – sisa dari penyulingan Minyak Bensin – kerosin (Minyak tanah) – solar, dimana keraknya berupa residu yang dinamakan olie, dan aspal yang terbawah. Olie dijadikan minyak pelumas dan aspal untuk pengeras jalan raya.
Pada masa itu solar dianggap tidak bernilai sama sekali, seperti dianggap limbah. Akan tetapi setelah ditemukannya jenis mesin diesel barulah orang tersadar akan manfaat solar ternyata berdaya guna tinggi. Sekarang jangan di tanya perihal solar…berebut !

Keluarga Pengrajin kulit

Kisah kecilnya Rudolf diesel berada di Paris – Perancis, tetapi ia adalah seorang Jerman yang bermukim disana.  Keluarganya mencari nafkah sebagai Pengrajin kulit. Sebagai kota mode Paris pastinya lebih menjanjikan bagi kalangan Pengrajin kulit. Mungkin inilah salah satu alasan keluarga Diesel bermukim disana. Namun nasib berkata lain. Dari anak Pengrajin kulit justru lahir seorang Insinyur jenius yang sangat berbakat yang mampu mengubah dunia.
Pada tahun 1870, saat dia berusia sekitar 20 tahunan, masih unyu-unyu, Diesel sudah mendapat Penghargaan berupa Medali Perunggu dari Societe Pour L’ Instruction Elementaire atas beberapa karya ilmiyahnya yang cemerlang.
Tetapi sayang pada tahun itu juga Pemerintah Perancis membuat Undang-undang   tentang Imigran asing. Akhirnya mau tidak mau memaksa Keluarga Diesel harus hijrah ke London – Inggris karena gagal memperpanjang visa tinggal.  Hanya sebentar disana Rudolf kemudian hijrah seorang diri ke Jerman untuk melanjutkan belajarnya. Di Jerman Rudolf tinggal bersama Paman dan Bibinya yang juga seorang gurunya di Gewerbsschule dikota Augsburg. Tak lama berselang pecahlah perang Jerman – Perancis, sehingga praktis selama itu ia tak dapat berkunjung menemui keluarganya.
Pada tahun 1872 kecemerlangan Diesel mulai bersinar, ia diakui sebagai seorang calon mekanik handal. Ia menjadi salah satu  siswa yang menyandang sebagai lulusan terbaik di sekolah Gewerbsschule. Lulus dari sekolah Gewerbsschule. Rudolf akhirnya melanjutkan Kuliah di Polytehnik  Kerajaan Bavaria di Kota Munchen Jerman. Dan hal yang sangat ia syukuri adalah berakhirnya perang Jerman – Perancis kala itu, sehingga ia dapat berkunjung kembali ke Paris guna menemui keluarganya di sana.
Namun seperti kata pepatah ‘’malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih’’ disaat ia harus mengikuti ujian akhir kuliahnya, pada tahun 1879 penyakit demam bedarah datang menyerang, sehingga ia dengan terpaksa harus menelan pil pahit. Ia tidak dapat mengikuti ujian akhir kesarjanaan itu.
Tetapi sekalipun gagal di ujian akhir, ia telah banyak menorehkan tinta emas selama ia berguru di sekolah tinggi itu, al ; pada tahun 1878 ia bersama Profesornya berhasil merancang sebuah cetak biru mesin uap dengan tingkat efisiensi tertinggi yang pernah ada sampai saat itu.  Selain itu Rudolf juga giat menulis tentang Makalah-makalah ilmiah dan diterbitkan untuk khalayak.

Meniti Karir

Segera setelah ia sembuh, ia rupanya lebih tertarik untuk bekerja di bidang mekanik di Perusahaan Sulzer di Winterthour. Disana Ia mengembangkan mesin Pembuat es.
Akhirnya, apa yang patut ia raih pun digenggam, pada tahun 1880 ia berhasil lulus sebagai seorang enginer terbaik yang pernah ada di Institut polytehnik Muncen-Jerman, bahkan hingga kini.
Setelah lulus Rudolf memilih tinggal di Paris dimana kedua orang tuanya tinggal. Disana ia mendirikan cabang Pabrik pembuat es. Dia melakukan ini dengan sangat antusias, dan penuh suka cita, konon sampai ia rela untuk tidak dibayar.

Tetapi berkat semangat dan dedikasinya ini, boss Perusahan ini kepincut. Rudolf sepertinya menjalankan tehnik memancing, dan umpannya kini membuahkan hasil. Hanya berselang 1 tahun, tepatnya pada 1881 Rudolf diangkat menjadi Direktur untuk cabang yang di Paris. Masih ditahun yang sama takdir mempertemukan Rudolf dengan Heinrich Buz, Direktur Permesinan Augsburger- Jerman. Dan mereka kemudian menjalin kesepakatan untuk menguji cobakan  serta mengembangkan tehnik permesinan pembuat es bening. Tahun itu juga Rudolf untuk pertama kalinya  menerima sertifikat hak paten  atas namanya berkat temuannya memproduksi Klareis dalam botol.
Pada tahun 1883 Rudolf mulai konsen mengembangkan pabrik es skala besar di Paris. Dan setahun berikutnya ia mulai  untuk mengembangkan mesin pembuat amoniak (senyawa berbentuk gas, NH4). Tahun berikutnya 1886, ia melebarkan sayapnya sampai ke Belgia. Pada tahun 1887 barulah gagasan untuk mengembangkan mesin penyerap amoniak untuk skala menengah dapat terwujud. Pada saat inilah Rudolf dapat membuktikan teori adanya gelombang elektro magnetic pada putaran tinggi perdetik.
Tahun – tahun berikutnya berkat kecemerlangan dan prestasinya dibidang sain dan mekanik. Rudolf sering diminta untuk memberikan kuliah, salah satunya memberikan kuliah tentang makalah permesinan terapan di kongres internasional.
Dia  mendapat sambutan meriah, dan berhasil menyita perhatian public, sehingga Perusahaan Lindes menawarinya kontrak kerja sama, Lindes berkedudukan di Berlin – Jerman, sejak tahun 1890.
Mesin diesel pertamanya ia ciptakan pada tahun 1892, dan ia mendapatkan patennya mengenai cara kerja mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Tahun – tahun berikutnya ia benar- benar focus mengembangkan mesin jenis ini yang di kemudian hari di kenal sebagai Mesin Diesel. Puncaknya pada tanggal 10 agustus 1893, Rudolf sukses menyempurnakan mesin diesel pertama didunia, karenanya ia mendapat hak paten no 608845 atas temuannya itu.
Pada tahun ini juga terbit pula bukunya yang berjudul ‘’ Theory and Construction of A Rational Heat Engine for Substitution of the Steam Engines and that Today Admitted Combustion Engines’’ melalui penerbit Springer- Berlin. Mulai saat itu pula Rudolf menandatangani kontrak kerja dengan Augusburger Krupp  dan Suzler.
Sembari menerbitkan buku berikutnya berjudul ‘’Nachtraege for the Theory of the Diesel Engine’’. Ia mengadakan pameran Prototipe (purwarupa) awal mesinnya di Pekan Raya Chicago USA dan mendapat sambutan hangat .
Dia terus menerus menyempurnakan mesin temuannya itu hingga tahun 1895, komisi hak paten mensahkan dan menyatakan bahwa temuannya layak di gunakan dan dapat bekerja dengan baik.
Pada tahun 1896 Rudolf hijrah ke Muenchen – Jerman. Dan tahun berikutnya yaitu tahun 1897, ia menyempurnakan lagi mesinnya dengan sistim 4 langkah (4 tak) sehingga lebih efisien dan lebih bertenaga. Tetapi kemudian Perusahaan Deutz AG mencoba menyainginya. Nasib baik Krupp mendukungnya dengan kuat sehingga melahirkan nota kesepakatan antara, Deutz, Krupp dan Augsburger untuk mendukung Rudolf melanjutkan rangkaian final penelitiannya tentang mesin temuannya.
Sungguh tahun – tahun itu menjadi tahun tersibuk bagi Rudolf. Dia melakukan perjalanan ke Scotland, lalu ke Paris untuk membuat sebuah Pesawat terbang. Menandatangani kontrak dengan Perusahaan Adholpus shrub, kemudian dia harus mendemontrasikan contoh mesin temuannya di depan umum di kota Augsburg. Memberi ceramah umum di Kassel, meresmikan himpunan Masyarakat mesin diesel di Paris. tetapi yang lebih menyita tenaga dan pikiran adalah menghadapi gugatan atas hak patennya oleh  Emil Captain.

Jatuh Bangun

Tetapi berkat kesabaran dan keuletannya, akhirnya Pabrik mesin diesel  di Kota Augsburg dapat berdiri pada tahun 1898. Empat mesin  specimen perdananya segera ia pamerkan di Pekan Raya Muenchen dan dia berhasil pula menyelesaikan mesin diesel pertama dengan kompresor untuk Perusahaan Deutz AG. Mungkin karena kelelahan mental dan fisik akibat tekanan kerja keras, Rudolf sempat masuk Rumah sakit jiwa di Neuwittelsbach, Muenchen. Tetapi beruntung Pabrik mesin diesel pertamanya di Amerika Serikat dapat rampung tahun itu juga.
Badai kembali datang, pada tahun 1899 Pabrik pertamanya di Augsburg ditutup karena gagal mencapai taget produksi. Akan tetapi tahun itu menjadi tahun pembuktian akan mesin temuannya, yakni untuk pertama kalinya mesin diesel digunakan dilapangan pengeboran minyak di Gailizin.
Pada awal abad 20, tepatnya tahun 1900 pabrik mesin diesel pertamanya di London-Inggris diresmikan.  Dan saat demo mesin diesel di Pekan Raya Paris, mendapat sambutan yang istimewa dan mendapat hadiah utama.
Tetapi kesehatan Rudolf disaat hasil kerja kerasnya mulai mendapat apresiasi yang tinggi, justru menurun drastic dan ia sering jatuh sakit. Karenanya ia memutuskan untuk pindah mencari pemukiman yang lebih segar di sekitar kota Muenchen tahun 1901.
Sembari berehat untuk menenangkan jiwa, ia banyak menulis buku. Ia memang sosok yang luar biasa, dan patut di jadikan teladan. Ia tak ingin hanya duduk manis dan berleha-leha. Ia masih sibuk menulis dan menerbitkan buku untuk menginspirasi Manusia. Dan kali ini buku yang ia tulis bukanlah buku mekanik, melainkan sebuah pandangan yang bermuatan Filosofis yang berjudul ‘’Solidarismus natürliche wirtschaftliche Erlösung der Menschen “, pada tahun 1903. Di buku ini sangat jelas pandangan dasarnya sebagai seorang Insinyur yang sangat peduli dengan permasalan social dan lingkungan hidup.
Dua tahun berselang pada 1905 mesin diesel mulai digunakan untuk pertama kali sebagai mesin Kereta api menggantikan mesin uap. Dan puncak prestasinya pada tahun 1910 dimana ia tampil pada Pekan Raya Paris dengan rancang bangun mesin diesel yang berbahan bakar Minyak kacang dan minyak ganja. Dua tahun berikutnya 1912, ketia dia berpidato menerima hak patennya atas mesin jenis barunya itu dunia mencatat tentang masa depan, yaitu sebuah mesin baru yang digerakan oleh bbm nabati yang kemudian di kenal sebagai bio diesel, ‘’Pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar untuk saat ini sepertinya tidak berarti, tetapi pada saatnya nati akan menjadi penting, sebagaimana minyak bumi dan produk tir-batubara saat sekarang)”. Mesin biodiesel itu disempurnakan lagi oleh Ludwig Elsbett.

Akhir Yang Tragis

Pada tanggal 29 September 1913, Diesel pergi dengan Dresdendi Antwerp dalam perjalanan untuk menemui perusahaan Consolidated Diesel Manufacturing di London. Ia  makan malam di atas kapal dan kemudian beristirahat di kabinnya jam 10 malam, untuk kemudian besoknya dibangunkan pada pukul 6.15 pagi. Kabinnya ditemukan kosong keesokan harinya, dan ia tak pernah ditemukan hidup kembali.
Pencarian di dalam kabinnya menemukan bahwa kasur Diesel belum pernah ditiduri meskipun jam tangannya masih tertinggal disitu. Topi dan jaketnya ditemukan terlipat dengan rapi di railing.
Sepuluh hari kemudian, kru kapal berbendera Belanda menemukan ada seseorang
terapung di Laut utara dekat ­Norwegia. Tubuh orang tersebut telah membusuk sehingga sulit dikenali. Meski begitu, para kru kapal tersebut mendapatkan beberapa  benda pribadi yang terbawa orang  tersebut (dompet, kartu identitas, ­pisau lipat, tempat kacamata). Tanggal 13 Oktober, benda -benda  ini dikenali oleh anak Rudolf, yakni Eugene Diesel, sebagai benda milik mendiang ayahnya.


Sumber: https://porosbumi.com/rudolf-diesel-penemu-mesin-diesel/
Share:

Sering Pakai Solar Kualitas Rendah, Performa Mobil Bermesin Diesel Menurun.


Bagi pemilik mobil bermesin diesel harus hati-hati bila ingin mengisi solar dengan kualitas rendah.
Mungkin ingin melakukan penghematan namun pada akhirnya akan berdampak terhadap performa mesin.
Bahkan  banyak pemilik kendaraan bermesin diesel yang bertanya-tanya apakah aman menggunakan solar berkualitas rendah.

Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan,  hal terburuk  yang akan dialami kendaraan  bermesin diesel adalah penurunan kemampuan mesin. 
Bahkan bukan hanya persoalan kemampuan namun juga tarikan juga akan kurang, bila sering menggunakan solar berkualitas rendah.
Ia mengatakan, penurunan performa mesin ini disebabkan filter solar yang kotor atau bahkan tersumbat. Jika dipaksakan, hal ini bisa saja merusak bagian mesin yang lain.

"Penggunaan solar dengan angka setana (cetane number) yang rendah bisa membuat filter solar lebih cepat kotor," kata Didi. 
Solar dari Pertamina sekarang ini terbagi menjadi tiga, yakni Bio Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex. Untuk kualitasnya sendiri, Bio Solar ada di urutan terbawah dengan angka setana 48.
Sementara Dexlite, angka setananya minimal 51. Angka setana paling baik adalah Pertamina Dex yang mencapai 53. Solar berkualitas rendah memiliki kadar air dan sulfur yang cukup tinggi.
Sehingga, hal tersebut dapat menyumbat komponen injector. Akibatnya, pembakaran menjadi tidak sempurna, muncul gejala brebet, atau mesin menjadi mengelitik.

"Gejala knocking atau mengelitik pada mesin diesel tetap ada. Tapi samar-samar, karena suara mesinnya sudah keras.
Bagi yang sudah biasa menggunakan mobil diesel biasanya sudah bisa membedakan suaranya," ujar Didi.


Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.com dengan judul Sering Pakai Solar Kualitas Rendah, Performa Mobil Bermesin Diesel Menurun, https://kaltim.tribunnews.com/2019/07/03/sering-pakai-solar-kualitas-rendah-performa-mobil-bermesin-diesel-menurun?page=2.

Editor: Samir Paturusi
Share:

Jatim Siapkan Kawasan Industri 31.784 Hektare


Lahan seluas total 31.784 ha di sejumlah wilayah di ProvinsiJawa Timur, akan dikembangkan menjad area kawasan industri. Hal itu guna mengakomodasi kebutuhan investasi bidang manufaktur dalam beberapa tahun ke depan.
Kepala Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan,Disperindag Jatim, Saiful Jasin mengatakan hingga saat ini total kawasan industri (KI) eksisting baru tersedia sekitar 4.097 ha.
KI itu di antaranya, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) 1.761 ha, Kawasan Industri Gresik (KIG) 140 ha, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) 248 ha, Sidoarjo Industrial Estate Brebek 87 ha, Ngoro Industrial Park (NIP) 500 ha, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) 534 ha, dan Safe N Lock Eco Industrial Park 307 ha.

“Pemerintah dan pengembang akan terus menyediakan KI terutama daerah-daerah potensi di luar ring 1 yang memiliki UMK lebih rendah sehingga diharapkan bisa memiliki daya saing,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Senin (1/7/2019).
Dia mengatakan kawasan industri yang sedang digarap dan ditawarkan ini di antaranya berada di Gresik yakni KI Agroindustri Gresik Utara 4.300 ha dan KI Salt Laka 285 ha, sedangkan di Jombang ada Kawasan Industri Ploso seuas 800 ha, serta Kawasan Industri Mojokerto seluas 10.000 ha.

“Di Tuban juga ada ekspansi pengembang PT Kawasan Industri Gresik seluas 300 ha, dan di Lamongan ada Kawasan Industri Maritim 400 ha, serta Kawasan Industri Wongsorejo (KIW) seluas 480 ha di Banyuwangi,” lanjutnya.
Menurutnya, investasi manufaktur yang saat ini dibutuhkan oleh Jatim adalah industri pengolahan barang modal, komponen dan bahan penolong mengingat selama ini impor bahan baku di Jatim masih sangat tinggi.
“Potensi daerah yang cocok untuk pengembangan industri bahan baku ini bisa Surabaya, Malang, Kediri, Gresik dan Mojokerto,” imbuhnya.
Sedangkan industri berbasis agro seperti pengolahan daging dan susu lebih cocok dibangun di Pasuruan, Malang, Sumenep, Bangkalan, Pamekasan, Tulungagung, Blitar, Batu, Kediri dan Probolinggo.

Saiful menambahkan tahun ini Pemprov Jatim menargetkan industri manufaktur bisa tumbuh 7,5% lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sekitar 7% an. Dia meyakini bisa mencapai target lantaran saat ini Jatim sudah memiliki infrastruktur yang menunjang mulai adanya akses jalan tol baru hingga ketersediaan pasokan listrik yang terus dikembangkan PLN.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pertumbuhan produksi manufaktur skala besar dan sedang di Jatim pada kuartal I/2019 mengalami kontraksi -0,59% jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama 2018, industri Jatim tumbuh 7,34%.
“Sejak 2017, manufaktur Jatim tumbuh dengan bagus, di kuartal I bisa tumbuh 7,45% padahal pada kuartal I/2016 cuma bisa tumbuh 3,47%,” kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono.

Dia menambahkan, produksi industri skala besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada kuartal I/2019 yakni industri furnitur 68,50% (yoy) dan industri mamin 65,60% (yoy)


Sumber: https://madiun.solopos.com/read/20190701/516/1002423/jatim-siapkan-kawasan-industri-31.784-hektare
Share:

Harga Keekonomian Solar Industri Pertamina Periode 1 - 14 Juli 2019

*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb



Keterangan :

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :     nanohsd@gmail.com
Share:

Filter Solar Tambahan Pada Mesin Diesel, Lebih Baik Atau Hanya Mitos?


Opini tentang cara merawat, penyebab, dan mengatasi kerusakan mesin yang masih simpang siur seringkali mengkhawatirkan bagi para pemilik mobil yang menginginkan mesinnya tetap dalam kondisi optimal.
Mesin diesel yang terkenal ‘bandel’ pun dapat mengalami masalah jika penanganannya tidak tepat, bahkan jika masalah hanya disebabkan oleh benda seperti filter solar.



Namun ada sebuah alternatif dengan mengaplikasikan filter solar yang berasal dari alat berat seperti jenis loader atau excavator untuk ditandem dengan filter solar standar mobil.
“Karena mayoritas mobil diesel dengan kategori premium seperti Mercedes Benz G-Class memiliki harga filter solar yang relatif mahal, maka banyak dari pemilik yang membawa filter solar tambahan untuk didobel dengan filter solar orisinilnya,” buka Wie Wie Rianto.


Ia mengatakan bahwa tujuannya adalah penyaringan yang lebih baik terhadap kotoran yang berasal dari bahan bakar kendaraan. Seperti yang dikemukakan oleh Wie Wie Rianto, kualitas bahan bakar pun menentukan umur dari filter solar itu sendiri.
“Saya menyimpulkan bahwa mobil dengan bahan bakar Bio Solar memiliki masa pakai yang lebih singkat dibanding mobil yang menggunakan bahan bakar Pertamina Dex atau yang sejenisnya,” ungkap Wie Wie.



Meskipun tertulis dalam buku manual mobil bahwa filter solar dapat digunakan hingga 100.000km, pada praktiknya, Wie Wie seringkali mendapati bahwa filter tersebut sudah dipenuhi residu berwarna hitam yang berasal dari buruknya kualitas bahan bakar kita pada 10.000km pertama.
“Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, akan menyebabkan mesin sulit menyala karena sistem pengiriman bahan bakar menuju mesin terhambat oleh kotoran,” jelas Wie Wie.

Namun, menurutnya pada mobil tertentu seperti Toyota Innova dan Fortuner, masalah itu dapat diatasi sementara dengan cara membersihkan filter tersebut menggunakan bensin hingga kotoran yang menghambat dapat berkurang.
“Namun, saya tetap menyarankan untuk segera menggantinya dengan yang baru, karena cara tersebut sifatnya hanya sementara dalam keadaan darurat. Menunda perbaikan filter solar dapat menimbulkan efek negatif seperti mesin sulit menyala hingga mogok,” tegasnya.
Lain halnya dengan Wie Wie, Theodorus Ong Surya Jaya yang akrab dipanggil Teddy dari bengkel Rev Engineering Jakarta Barat berpendapat, kualitas bahan bakar solar di daerah Jabodetabek tidak begitu berdampak buruk bagi mesin. Menurutnya, asalkan perawatan dilakukan secara rutin mesin mobil akan memberikan performa optimal.
Namun, ia pun mengaku tetap menyediakan jasa bagi pelanggan yang ingin mengaplikasikan filter tambahan yang dimaksud. “Di mesin dengan spesifikasi standar pabrik, aplikasi filter solar tambahan tidak masalah untuk penggunaan sehari-hari. Justru saya seringkali menemukan masalah sulit idle di mesin diesel berspesifikasi balap karena tekanannya sudah tidak sesuai standard pabrik,” papar Teddy.
Baik Teddy maupun Wie Wie menyarankan agar aplikasi filter solar tambahan diikuti dengan penambahan electric pump untuk meringankan kinerja pompa bahan bakar standar mobil. “Pemasangannya tidak begitu rumit, kita sesuaikan dudukan menggunakan custom bracket sesuai jenis mobilnya lalu kita pasang nepel jalur masuk dan keluar bahan bakar,” jelas Teddy yang memberikan estimasi total biaya Rp 500 ribu untuk aplikasi filter solar tambahan yang bersifat universal tersebut.
“Kita biasanya tidak stok unit filter solar tambahan karena rata-rata para pelanggan yang membawanya sendiri. Untuk mendapatkannya cukup mudah, tinggal beli saja di toko yang biasa menjual perlengkapan kendaraan alat berat seperti LTC Glodok, tapi kalau pelanggan yang meminta kita yang menyediakan juga bisa,” tutup Teddy.

Sumber: https://kabaroto.com/post/read/filter-solar-tambahan-pada-mesin-diesel-lebih-baik-atau-hanya-mitos
Share:

Ini 3 Teknologi Penting di Mesin Diesel Modern


Mesin diesel hingga kini perkembangannya menjadi semakin modern.
Tidak heran masih banyak pabrikan yang mengandalkan mesin diesel untuk produk-produknya.
Nah, berikut ini 3 teknologi canggih yang dipakai di mesin diesel modern.
1. Common rail
Tugas utama perangkat ini adalah menghasilkan tekanan bahan bakar yang luar biasa tinggi.
Mesin-mesin diesel modern yang menggunakan common rail umumnya punya tekanan minimal 1.800-1.900 bar.
Tekanan sangat tinggi mampu membuat bahan bakar menjadi partikel yang sangat kecil.
Dampaknya jelas, membuat kabut BBM lebih mudah terbakar.
Pembakaran yang sempurna ini sekaligus mengurangi getaran mesin suara berisik

2. Turbo Variabel
urbo variable geomoetric adalah generasi baru turbo di mesin diesel.
Dengan sudut bilah turbin yang mampu berubah sesuai putaran mesin, maka gejala lag yang merupakan kutukan turbo bisa dihindari.
Rentang tenaga dan torsi pun semakin lebar sehingga makin enak.

3. Direct injection
Keuntungan dari injeksi langsung adalah fuel injector menyemprotkan solar langsung ke ruang bakar.
Debit BBM yang dimasukkan pun lebih presisi.
Ini berbeda dengan teknologi injeksi sebelumnya (indirect injection).
Di cara lama ini mesin membutuhkan pre-combustion chamber sebagai tempat transit sebelum udara dan bahan bakar disalurkan ke ruang bakar.

sumber:  https://jip.gridoto.com/read/261729060/tips-mobil-diesel-ini-3-teknologi-penting-di-mesin-diesel-modern?page=2
Share:

Mengenal Prinsip Kerja Diesel Common Rail


Sekarang marilah kita membahas tentang diesel common rail, common rail termasuk mesin diesel generasi terkini, dibanding mesin diesel lama, diesel common rail terkenal dengan cc yang lebih kecil tapi bisa menghasilkan tenaga dan torsi yang jauh lebih besar. contohnya captiva yang hanya 2000 cc bisa menghasilkan tenaga maksimum 160 dk/3.800 rpm dan torsi 360/2.000 rpm dahsyaaat bro, bandingkan dengan diesel non common rail seperti panther yang 2500cc Tenaga maksimum hanya 74 hp/ 3500 rpm dan Torsi maksimum = 191 nm / 2000 rpm.
Berdasarkan jenisnya diesel common rail termasuk direct injection, dimana bahan bakar langsung disemprotkan ke piston :D. Berbeda dengan mesin bensin, pada mesin diesel, pembakaran dipicu oleh udara yang dimampatkan atau dikompresi di dalam silinder. Akibat pemampatan itu, tekanan udara dan suhunya menjadi sangat tinggi, dan mencapai titik bakar solar, begitu solar disemprotkan ke udara itu,wuzz langsung terbakar :evil:. Dengan cara ini, mesin diesel tidak memerlukan sistem busi sebagai pemantik api .



Perbedaan utama comon rail dengan type diesel yang lama, adalah sistem sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik, sedangkan type diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor adalah arus dari ECU. kuantitas bahan bakar dan putaran mesin di atur secara terpisah oleh control modul (ECU) biasanya control modul yang di gunakan adalah biasanya type 32-bit sehingga proses data berlangsung dengan cepat.


Injektor yang bertugas menyemprotkan bahan bakar di gerakkan oleh arus listrik, dimana arus tersebut di berikan oleh ECU yang mendapat signal dari sensor-sensor di mesin,jadi prinsip kerja injektornya hampir sama dengan injektor mobil bensin. Sedangkan tekanan bahan bakar yang dipompa oleh pompa, ditampung dahulu dalam common railnya. sehingga pada semua kondisi diharapkan sama tekananya.
Sekarang, yaitu common rail generasi ke-3, Pump pada mesin diesel common rail dalam keadaan langsam tekanannya sudah 200-300 bar, sedangkan waktu beban yang berat seperti di Toyota tekananya mencapai 1400 bar, di Mitsubishi sudah mencapai 1600 bar, semakin tinggi tekanan diharapkan kabut bahan bakar yang dihasilkan menjadi lebih baik.


Penyumbang kenaikan tenaga common rail juga karena diaplikasikannya teknologi turbo geometry,walhasil tenaga common railpun semakain melejit nyossss
Sementara untuk segi perawatannya diesel common rail juga jauh lebih mudah dibanding mesin konvensional. karena sistemnya sudah menggunakan sensor jadi jauh lebih mudah dengan konvesional yang masih manual.
Hampir semua mobil diesel modern sudah menggunakan common rail (kecuali isuzu panther ), seperti toyota fortuner, mitsubishi PajeroSport, chevrolet captiva dan lain-lain
Kekurangan dari mesin diesel common rail adalah mesin ini termasuk peka dengan kualitas bahan bakar, jadi pastikan menggunakan bahan bakar yang berkualitas baik ya...

Share:

Penyaluran Bahan Bakar Solar B30 Butuh Pembaruan


Jakarta – Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan uji coba bahan bakar solar B30 . Ini merupakan bahan bakar campuran minyak nabati atau biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar.
Hal itu ditandai dengan kegiatan Road Test B30 yang melibatkan tiga unit truk dan delapan unit kendaraan penumpang berbahan bakar solar B30. Sebelas mobil itu melaju mulai dari Lembang lalu melewati beberapa wilayah hingga kembali lagi ke Lembang, Jawa Barat.
Kegiatan Road Test B30 mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk Pertamina. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan,  pihaknya secara aktif mendukung penuh pelaksanaan uji jalan ini. Dengan menyediakan produk solar sejumlah 66,5 KL.
“Salah satu dukungan kami adalah turut aktif mensosialisasikan program biodiesel yang diamanatkan kepada Pertamina, selain menyediakan bahan bakar B30 untuk diuji coba pada 3 unit truk dan 8 kendaraan berpenumpang mesin Diesel,” katanya.
Lebih lanjut Fajriyah mengatakan, infrastruktur Pertamina telah sanggup untuk melayani penyaluran B20 ke masyarakat, namun untuk penyaluran B30 masih dibutuhkan beberapa pembaruan.
“Saat ini kami memiliki 111 Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) yang siap untuk mendistribusikan B20, sedangkan titik pencampuran FAME dilaksanakan di 29 titik pencampuran yaitu 26 TBBM dan 3 kilang”, jelas Fajriyah.

Pelumas Khusus

Dukungan penuh Pertamina terhadap program biodiesel semakin lengkap melalui pelumas terbaru khusus mesin kendaraan berbahan bakar biodiesel. Produk ini diciptakan untuk mobil yang menggunakan bahan bakar campuran minyak nabati.
“Pertamina menyiapkan produk pelumas khusus untuk kendaraan yang menggunakan biodiesel (B5 – B50) yaitu Meditran SX Bio 15W-40,” tutup Fajriyah.

Bakar Solar B30 Berlaku 2020

Tujuan dikembangkannya bahan bakar solar dengan campuran nabati 30 persen untuk mengurangi ketergantungan impor dan menyediakan BBM yang lebih ramah lingkungan.
Mandatori B30 ini juga merupakan langkah konkret pemerintah untuk terus mengembangkan industri kelapa sawit. Selain itu menjamin ketersediaan dan kestabilan harga BBM di dalam negeri. Pelaksanaan road test ini merupakan wujud sinergi antara lembaga litbang pemerintah dan industri dalam kebijakan sektor ESDM.(dol)


Sumber: https://www.carmudi.co.id/journal/pertamina-penyaluran-bahan-bakar-solar-b30-butuh-pembaruan/
Share:

PLN Siap Serap B-30 untuk Pembangkit


PLTD milik PLN yang saat ini sudah memakai B-20 bisa saja diganti menjadi B-30.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas, Direktur Utama PT PLN (Persero), Djoko Abdumanan menjelaskan PLN siap kapan saja memaksimalkan penggunaan B-30 pada pembangkit listrik tenaga dieselnya. Djoko mengataka saat ini setidaknya sudah ada 4.435 unit PLTD yang sudah siap menggunakan biodiesel.
Djoko menjelaskan meski saat ini belum sepenuhnya memakai B-30, tetapi 4.435 unit PLTD yang saat ini sudah memakai B-20 bisa saja diganti menjadi B-30 apabila mandatory penggunaan B-30 diberlakukan.
"Sebab PLTD yang sudah kami perbaruhi itu sudah comply semua sampai B-60. Jadi PLTD PLN sebenarnya siap saja dengan program B-30," ujar Djoko saat dihubungi, Ahad (16/6).
Djoko menjelaskan 4.435 unit PLTD tersebut tersebar di seluruh belahan Indonesia. Dari 4.435 unit tersebut saat ini total kapasitas listrik terpasangnya sebesar 4.077 megawatt.
Sepanjang penggunaan B-20 kemarin, kata Djoko, PLN sendiri sudah berhasil menyerap 2,2 juta kiloliter B-20. Apabila di konversikan untuk serapan FAME sendiri, PLN menyerap 451.723 kiloliter. Artinya, jika B-30 diterapkan maka PLN mampu menyerap sekitar 660 ribu kiloliter Fame. 
"Jadi kalau mau pakai B-30 juga kapan saja mau masuk bisa saja. Ya kalau misalnya B-30, tandanya kan serapan FAME pasti akan lebih tinggi lagi," ujar Djoko.
Menurut Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Andriah Feby Misna, PLN sudah mengoperasikan 11 PLTD memakai B-30. Hal ini, kata Feby, memang dilakukan PLN sebelumnya dalam rangka uji coba ketahanan pembangkit dengan biodiesel.
"Kalau yg tercatat di kami ada sekitar 11 unit PLTD  yg pakai B-30. Ini dalam rangka uji coba juga dulu, lainnya masih B-20, tetapi infonya sudah bisa comply apabila memakai B-30," ujar Feby saat dihubungi, Ahad.
Senada dengan Feby, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan,  Kementerian ESDM, Rida Mulyana menjelaskan proyek B-30 saat ini memang menjadi fokus pemerintah. Tahapan uji coba dan juga hingga kepada pembangkit memang digalakkan oleh pemerintah agar bisa menekan kebutuhan atas impor solar.
Untuk di sektor kelistrikan sendiri, kata Rida, ada beberapa pembangkit yang masih belum bisa memakai biodiesel. Namun, angkanya sangat kecil. Namun, PLN sendiri kata Rida lebih dulu mengoperasikan PLTD dengan komposisi B-30 di beberapa pembangkitnya.
"PLN udah beroperasi malah. Tapi berapanya aku lupa. B-30 udah duluan malah. Waktu B-20 dimulai pembangkit udah ada yang B-30. Ada yang bisa, ada yang gak bisa. Ada yang bisa tuh malah B-30. Lupa tapi berapa jumlahnya," ujar Rida akhir pekan lalu.

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/migas/19/06/16/pt6fdv370-pln-siap-serap-b30-untuk-pembangkit

Share:

Bakal Ubah Spesifikasi Kendaraan, Industri Otomotif Sambut B30



JawaPos.com Pelaku industri kendaraan komersial menyatakan kesiapannya mengimplementasikan program biodiesel B30 yang diujicobakan pada sejumlah kendaraan. Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Duljatmono mengungkapkan bahwa solar dengan campuran minyak nabati cukup baik dipakai pada mesin diesel Mitsubishi Fuso berdasar hasil uji coba B20.
’’Soal kotor atau tidaknya bergantung penggunaan, penyimpanan, dan daerah operasional. Bukan soal pengolahannya. Untuk mengantisipasi, PT KTB menambahkan double filter pada truk produksi terbaru kita,” ujar Duljatmono seperti dikutip Jawa Pos, Sabtu (15/6).
Dia menegaskan, saat ini semua model baru yang diproduksi siap menenggak solar B20. PT KTB pun bersiap untuk menggunakan solar B30 yang direncanakan mulai berlaku tahun depan. Selain Mitsubishi Fuso, pabrikan kendaraan komersial lain dari Jepang, yakni Hino, siap ikut implementasi aturan pemerintah.
’’Untuk saat ini, kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru kami putuskan penambahan atau pengubahan spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change,’’ jelas Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo.

Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraan. Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilometer (km), jadi berkurang menjadi 10 ribu km. ’’Sekarang tinggal diperhatikan pencampurannya (B30) agar bahan bakar yang dihasilkan sempurna,’’ bebernya.
Santiko berharap ada dampak tidak langsung dari penerapan program biodiesel bagi industri otomotif. Misalnya, dengan konsumsi minyak kelapa sawit atau CPO yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik. ’’Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif,’’ pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan sudah menyosialisasikan persiapan uji coba B30 kepada seluruh pelaku industri. Khusus untuk industri otomotif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meyakinkan bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak akan membuat performa maupun akselerasi kendaraan turun. Selain itu, perawatan mesin tidak memakan biaya tambahan yang besar.
Konsumsi biodiesel dalam penggunaan B30 ini ditargetkan meningkat hingga mencapai 6,9 juta kiloliter pada 2025. Saat ini implementasi baru diperluas untuk B20 yang pada 2018 konsumsi biodieselnya mencapai 3,8 juta kiloliter. ’’Kita tunggu B20 sampai optimal, karena beberapa distribusi B20 kan masih terbatas,’’ ujar Airlangga.
Uji coba telah dilakukan pada beragam jenis kendaraan dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer selama empat bulan hingga September 2019. ”Uji coba penggunaan B30 ini tidak hanya dilaksanakan pada kendaraan darat bermesin diesel. Dalam waktu dekat, pengujian sejenis juga akan dilakukan pada kereta api, angkutan laut, dan alat berat di pertambangan,” urainya.
Program tersebut diharapkan menghemat devisa, mengurangi ketergantungan impor BBM, dan meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri kelapa sawit.

sumber:https://radarmalang.id/bakal-ubah-spesifikasi-kendaraan-industri-otomotif-sambut-b30/
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Blog Archive

Support Supply

1. PT. BERDIKARI JAYA BERSAMA
Probolinggo - Jawa Timur

2. PT. MITRA SINAR ENERGI
Surabaya - Jawa Timur

Call: 081347733327