Ada Mafia Migas di Balik Konflik KPK-Polri?

http://assets.kompas.com/data/photo/2015/02/20/1459270jokowidodo1780x390.jpg
Jumat, 20 Februari 2015

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyampaikan, sebagai warga negara dia meyakini apapun namanya, pertarungan antara baik dan buruk tidak akan berhenti. “Tapi saya punya keyakinan yang baik akan selalu menang. Itu saya 100 persen yakin. Mau itu (disebut) mafia, pemburu rente, silakan saja. Tapi zaman akan menjawab bahwa yang seperti itu, meski tidak selalu cepat, akan bisa diselesaikan,” kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/2/2015).

Lebih lanjut menanggapi pernyataan Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas yang menyebut konflik KPK-Polri sengaja diciptakan pebisnis-pebisnis busuk migas untuk melemahkan kedua institusi, Sudirman meyakini Busyro tidak mengucapkannya tanpa alasan. “Bisa saja yang disampaikan Pak Busyro itu (benar). Saya kira Pak Busyro orang bijak, dan beliau bicara tidak mungkin tanpa dasar,” ujar Sudirman.

Sudirman melihat, memang ancaman terbesar KPK adalah orang yang punya niat buruk. Dia menambahkan bukan tidak mungkin orang-orang yang punya niat buruk tersebut saling bergandeng tangan. “Sayangnya ada oknum-oknum yang terbawa. Sekali lagi saya berharap KPK kuat, Polisi kuat, kalau bermasalah diselesaikan saja. Jangan sampai perilaku oknum menyandera institusi. Sebagai warga negara kita berharap betul dua institusi penegak hukum ini kuat,” pungkas Sudirman.

Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, memandang konflik yang terjadi antara KPK dan Polri bertujuan untuk melemahkan kedua lembaga penegak hukum negara ini. Busyro tidak sependapat dengan anggapan bahwa saat ini KPK dilemahkan Polri.  Justru, yang terjadi, ketegangan itu sengaja diciptakan untuk melemahkan kedua lembaga.

Mantan Ketua Komisi Yudisial ini membeberkan, di balik konflik KPK dan Polri, ada pebisnis-pebisnis busuk di sektor migas. “Konflik itu seolah-olah terjadi antara KPK dan Polri, sengaja diciptakan oleh pebisnis-pebisnis busuk migas. Mereka tidak suka dengan tindak tanduk KPK dan Polri,” ucap Busyro, Kamis (19/2/2015).

Busyro menjelaskan, saat mulai masuk ke sektor migas pada 2008, KPK menemukan sistem korupsi yang terstruktur dan tersistem. Pada 2012, KPK telah melakukan kajian terkait sistem model kebijakan di sektor migas. Dari hasil kajian, KPK menemukan adanya unsur-unsur kecurangan. Faktanya, setidaknya ada 12.000 izin usaha pertambangan di 12 provinsi di Indonesia yang bermasalah. “Sistem korupsi di migas yang terstruktur dan tersistem dimainkan oleh pebisnis-pebisnis busuk, birokrat, politisi, bahkan ada unsur asing,” ujarnya.


Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/20/192421226/Ada.Mafia.Migas.di.Balik.Konflik.KPK-Polri.


Solar Industri 
Share:

Harga Minyak di Pasar Asia Sedikit Naik




Selasa, 27 Januari 2015


Patokan West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik sembilan sen menjadi $ 45,24.
SINGAPURA, Jaringnews.com - Harga minyak pada Selasa ini naik sedikit setelah mendekati enam tahun terendah. Tetapi kenaikan ini tertutupi kekhawatiran tentang tingginya pasokan global dan melemahnya permintaan dan masa depan politik Yunani.
Patokan West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik sembilan sen menjadi $ 45,24, sementara minyak mentah Brent untuk Maret naik 12 sen menjadi $ 48,28 dalam perdagangan sore.

WTI pada Senin turun 44 sen menjadi $ 45,15 dan Brent tergelincir 63 sen menjadi $ 48,16 atau penutupan terendah sejak awal 2009 karena pasar mengabaikan peringatan dari kartel minyak OPEC bahwa harga bisa melonjak hingga $ 200 menyusut investasi dalam eksplorasi.

Minyak telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak Juni tahun lalu ketika komoditas sedang duduk di lebih dari $ 100 per barel karena kekenyangan pasokan, didorong terutama oleh AS yang kuat untuk produksi minyak dan permintaan global yang lemah.

Shailaja Nair, associate direktur editorial di penyedia informasi energi Platts, mengatakan komentar oleh Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri tidak mengubah "fundamental pasar".

"Masih ada kelebihan pasokan di pasar, permintaan global pada musim gugur dan zona euro menderita setelah hasil pemilihan ini (Yunani) baru-baru ini," kata Nair.

Pemilihan umum akhir pekan di Yunani dimenangkan oleh Partai Syriza, yang anti-penghematan kebijakan telah memicu kekhawatiran negara itu bisa keluar zona euro. Berita itu awalnya mengirim euro terjun bebas ditambah melemahnya terhadap dolar.


Sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/sektor-riil/68428/harga-minyak-di-pasar-asia-sedikit-naik
Share:

Tender Minyak ISC Pertamina Lebih Buruk dari Petral





Yang ada hanyalah memindahkan area bermain mafia migas dari Petral ke ISC. Dan yang mustahil lagi sampai dengan saat ini tak kunjung diumumkan pemenang tender minyak mentah Pertamina melalui Integrated Supply Chain (ISC).
JAKARTA, Jaringnews.com - Proses tender perdana ‘crude oil’ ISC Pertamina pada 7 Januari lalu berlangung tertutup. Publik tidak sama sekali mengetahui proses tender yang diadakan oleh ISC pertamina tersebut. Tender pengadaan minyak itu sendiri diketahui untuk memenuhi kebetuhan minyak dalam negeri.
Ada dua jenis minyak mentah yang ditenderkan ISC Pertamina, yaitu dari Qua Iboe/bonny light-Nigeria dan Azeri-Azrbaijan berkisar 4 juta barel.

"Yang bikin miris ialah dari informasi yang berkembang peserta tender yang bukan NOC dimenangkan, meski tidak memiliki penawaran terendah. Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diputuskan Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang dikomandoi oleh ekonom Faisal Basri yang justru menekankan pada aspek transparansi pengelolaan migas dan sangat tidak menyentuh subtansi permasalahan tata kelola minyak dan gas bumi Indonesia," kritik Direktur Eksekutif Indonesia Energy Watch (IEW), Syarief Rahman Wenno.

"Seperti yang kami duga sebelumnya, salah satu poin rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang memangkas kewenangan Petral dan mengalihkannya dari Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL) ke Integrated Supply Chain (ISC), terkait pengalihan peran impor crude oli dan BBM hanya sebuah kamuflase dan akal-akalan semata."

Ia mensinyalir ada kejanggalan dalam proses tender impor minyak mentah ISC-Pertamina. Sebab tender tersebut dimenangkan oleh trader yang bukan National Oil Company (NOC), bahkan trader itu tidak mengajukan penawaran harga terendah.

Dari sekian rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang esensinya adalah memutus mata rantai permainan mafia migas lewat ditiadakan peran trader dalam proses impor BBM dan crude oil dalam memenuhi quota konsumsi BBM dalam negeri, sangat kontra produktif dengan apa yang lakukan sekarang, jauh panggang dari api.

"Apa yang bisa kita banggakan dari aksi perdana ISC Pertamina anak binaan RTKM ini? Yang ada hanyalah memindahkan area bermain mafia migas dari Petral ke ISC. Dan yang mustahil lagi sampai dengan saat ini tak kunjung diumumkan pemenang tender minyak mentah Pertamina melalui Integrated Supply Chain (ISC)."

Sangat disayangkan permainan-permainan terselubung ini kembali dipraktekkan tanpa ada transparan ke publik. Setidaknya proses ini harus diumumkan lewat website Pertamina atau melibatkan media dalam proses tender.

"Jika aksi ini dibiarkan berlangsung maka pemberantasan mafia migas yang digalahkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lewat pembentukan tim anti mafia migas dengan berbagai rekomendasi tidak memberikan solusi yang efektif dan berbuntungagal."

"Apalagi kita tahu bahwa rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas tidak berbicara secara spesifik mengenai esensis permasalahan migas di Indonesia."

Ia pun berpendapat, mMumpung belum terlambat, masih ada empat tahun lagi bagi pemerintahan Jokowi untuk mengevalusi dan memperbaiki kondisi hilir migas yang syarat dengan konflik interest. Idealnya adalah pengadaan impor migas dan BBM harus langsung melibatkan NOC bukan trader.

Nah, dalam proses tender yang baru selesai ini KPK dan KPPU (Komisi Komisi Pengawas Persaingan Usaha) harus turun tangan memeriksa proses tender crude oil Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina yang dilakukan secara tertutup, sebab impor crude oil itu akan diolah menjadi BBM premium dan solar yang masih disubsidi pemerintah, artinya ada pengunaan dana APBN untuk membeli crude oil tersebut.


(Senin, 2 Februari 2015)
 Sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/sektor-riil/68547/tender-minyak-isc-pertamina-lebih-buruk-dari-petral
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Support Supply

1. PT. BERDIKARI JAYA BERSAMA
Probolinggo - Jawa Timur

2. PT. MITRA SINAR ENERGI
Surabaya - Jawa Timur

Call: 081347733327