Harga Dasar Solar Industri Pertamina Periode 16 - 30 November 2015

Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT. Pertamina, periode 16 - 30 November 2015 :



Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah I   : Rp 8.150,-

Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah II  : Rp 8.150,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah III : Rp 8.250,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah IV:  Rp 8.400,-
*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb

Keterangan :

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :      nanohsd@gmail.com 
Share:

Harga Dasar Solar Industri Pertamina Periode 1 - 15 November 2015

Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT. Pertamina, periode 1 - 15 November 2015 :



Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah I   : Rp 8.200,-

Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah II  : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah III : Rp 8.300,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah IV : Rp 8.450,-
*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb

Keterangan :

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :      nanohsd@gmail.com 
Share:

Harga Dasar Solar Industri Pertamina Periode 16 - 31 Oktober 2015

Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT. Pertamina, periode 16 - 31 Oktober 2015:


Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah I   : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah II  : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah III : Rp 8.300,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah IV : Rp 8.450,-
*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb

Keterangan :
 

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya


Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
hubungi:  081347733327
email :      nanohsd@gmail.com 
Share:

Harga Dasar Solar Industri Pertamina Periode 1 – 15 Oktober 2015

Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT. Pertamina, periode 15 – 30 September 2015:


Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah I   : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah II  : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah III : Rp 8.300,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah IV : Rp 8.450,-
*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb

Keterangan :
 

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya


Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
Kirimkan LOI ( Letter of Intent ) anda ke email : nanohsd@gmail.com
atau hubungi 081347733327
Share:

Harga Dasar Solar Industri Pertamina Periode 15 – 30 September 2015

Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT. Pertamina, periode 15 – 30 September 2015:


Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah I   : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah II  : Rp 8.200,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah III : Rp 8.300,-
Harga Dasar HSD Solar Industri Wilayah IV : Rp 8.450,-
*) Harga tersebut diatas belum termasuk ppn, pph dan pbbkb

Keterangan :
 

Wilayah I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Wilayah II   : Kalimantan
Wilayah III  : Sulawesi, NTB
Wilayah IV : Maluku, NTT, Irian Jaya


Dapatkan penawaran solar industri dengan harga terbaik dari kami.
Kirimkan LOI ( Letter of Intent ) anda ke email : nanohsd@gmail.com
atau hubungi 081347733327
Share:

Harga Keekonomian BBM Solar Industri PT.Pertamina, Periode 1-14 September 2015

Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri PT.Pertamina, periode (1-14 September 2015)

MINYAK SOLAR / HSD (High Speed Diesel)

HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah I)        = Rp8.200,-
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah II)       = Rp8.200,-
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah III)      = Rp8.300,-
HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah IV)      = Rp8.450,-

*) Harga tersebut belum termasuk ppn, pph dan pbbkb

Dapatkan Penawaran Solar Industri dengan HARGA TERBAIK dari kami,
Hubungi: Sdr Nano
Telp       :081347733327
Email    : nanohsd@gmail.com
Share:

Ini Bedanya BBM Subsidi dan Non-Subsidi



Membahas soal kenaikan harga BBM pasti nggak ada habisnya bro-sis, setelah harga BBM subsidi alias premium naik tanggal 18 November 2014 kemarin sebesar Rp 2.000, kericuhan terjadi dimana-mana bahkan bikin warga lain merasa resah.

Seperti biasa nih bro-sis, momen sebelum naiknya harga premium, para pemilik kendaraan bermotor bahkan rela bermalam demi mengisi tangki bahan bakarnya hingga penuh dengan harapan detik-detik terakhir bisa merasakan harga premium sebelum naik.

Tapi suka nggak suka nih, sebenarnya kendaraan bermotor keluaran terbaru sebenarnya dibuat untuk mengonsumsi bahan bakar non-subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Plus. Tapi sebelum bro-sis buru-buru mengambil keputusan buat menggunakan BBM subsidi atau non subsidi, yuk pahami lebih jauh perbedaannya... :baru

1. Premium



Bahan bakar Premium punya warna kekuningan yang jernih. Bahan bakar ini merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia sebab harganya yang paling murah di antara bahan bakar lainnya. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Biasanya digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain. Namun sayang, BBM jenis ini punya kelemahan yang menyebabkan mesin mengalami knocking atau paling sering adalah mesin timbul gejala 'ngelitik'.. :horor

2. Pertamax



Bahan bakar pertamax merupakan produk BBM dari pengolahan minyak bumi yang dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah era 90-an, soalnya punya nilai oktan 92. Meski harga jual pertamax lebih mahal ketimbang premium, oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari premium. Pertamax . Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal karena BBM digunakan secara optimal. :baru

3. Pertamax Plus



BBM dengan oktan lebih tinggi dari pertamax, Pertamax plus merupakan bahan bakar yang memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers, dan catalytic converters. BBM ini punya keunggulan, bebas timbal dan punya nilai oktan 95. Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi ini bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Selain itu, bisa membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar yang dapat menurunkan performa mesin kendaraan. BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. :baru 





sumber::https://www.lintas.me/otomotif/other/editor/yuk-pahami-beda-bbm-subsidi-dan-non-subsidi
Share:

Lebih Dekat dengan Industri Hulu Migas


Industri Hulu Migas (Minyak dan Gas) termasuk industri dengan tingat resiko yang tinggi, sehingga berbanding lurus dengan hasil eksplorasi dan eksploitasi yang dihasilkan. Sampai saat ini sektor migas tetap menjadi penyumbang pendapatan negara Indonesia yang terbesar setelah pajak. Sedangkan di sisi lain, ketika harga minyak dunia turun drastis hingga di level terendahnya 47 dollar AS sejak April 2009, dan mulai naik secara bertahap. Apakah dengan turunnya harga minyak dunia akan berpengaruh terhadap roda perekonomian Indonesia, mari kita mengenal lebih dekat industri hulu Migas Indonesia.

REGULASI PEMERINTAH

Pemerintah dalam hal ini SKK Migas sebagai stake holder adalah mengatur rencana penyelenggaraan kegiatan usaha migas seperti dikutip di bawah ini.

Gambar 1. Peraturan Pemerintah
Dari azas dan tujuan sebagaimana di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pengelolaan migas adalah untuk pemanfaaatan sebesar-besarnya demi kemakmuran masyarakat Indonesia.

GAMBARAN UMUM KEGIATAN USAHA MIGAS

Secara umum kegiatan industri migas dapat dibagi menjadi 2, yaitu industri hulu (upstream) dan hilir (downstream). Kegiatan di hulu meliputi survey, eksplorasi, pengeboran, baik oleh struktur terpancang maupun terapung. Jika didapatkan hasil minyak atau gas, selanjutnya adalah kegiatan produksi. Dari produksi ini dapat diangkut oleh kapal pengangkut atau oleh pipa penyalur menuju darat untuk dipisahkan minyak atau gasnya yang nantinya menghasilkan bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain. Bisa juga dari minyak mentah atau barang setengah jadi itu langsung diekspor ke luar negeri dan menghasilkan devisa negara atau dikirim ke kilang pemisahan. Inilah tahap kegiatan hulu. Sedangkan tahap kegiatan hilir adalah. Hasil minyak mentah yang diangkut oleh kapal maupun pipa penyalur dikirim ke kilang minyak(refinery). Setelah menjadi bahan bakar yang siap digunakan maka selanjutnya dapat diekspor ke luar negeri atau didistribusikan dalam negeri. 



Gambar 2. Alur Bisnis Usaha Hulu Migas

Alur bisnis migas ini memang panjang, dan kegiatan hulu yang akan dibahas di sini memiliki potensi resiko yang paling tinggi dan biaya besar. Perlu diketahui bahwa minyak dan gas adalah senyawa carbon fosil makhluk hidup sehingga cadangan-cadangan minyak semakin lama semakin sedikit. Perlu adanya upaya untuk mempertahankan produksinya

TREN CADANGAN MINYAK DUNIA
 "berapa sih cadangan minyak dunia saat ini ? "

Berdasarkan studi oleh Rystad Energy data, bahwa cadangan minyak dunia tahun 1980 - 2010 memiliki tren menurun Data Grafik Global Discovered Reserves (Pencarian cadangan Minyak Global) baik eksplorasi minyak di darat (onshore) maupun di laut (offshore) dengan kedalaman kurang dari 300 m hingga kedalaman lebih dari 1000 m terlihat tren menurun baik dari sumber minyak dan gas di darat maupun di laut.

 
Gambar 3. Cadangan Minyak Global

BERAPA CADANGAN MINYAK dan GAS KITA SEBENARNYA

Melihat dari tren cadangan minyak dunia yang menurun dari tahun ke tahun. Begitu pula dengan Indonesia. Berdasarkan BP Statistical Review 2014 Cadangan minyak Indonesia adalah 3.7 BBO (Miliar Barel) dari sumber yang sama pula, Indonesia memiliki cadangan gas dengan total 103. 3 TCF (trilliun feet kubik). Terlihat cadangan minyak Indonesia ini besar sekali, akan tetapi bagaimana jika dibandingkan dengan dengan cadangan minyak secara global. Cadangan minyak Indonesia yang sebesar 3.7 BBO (Miliar Barel) hanya sekitar 0.2% dari cadangan minyak dunia. Sedangkan cadangan gas Indonesia yang sebesar 103. 3 TCF (trilliun feet kubik) hanya sekitar 1.6% dari cadangan gas dunia.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_31.jpg

Gambar 4. 20 peringkat Cadangan Minyak dan gas Dunia


Di lain pihak jumlah penduduk di Indonesia yang besarnya sekitar 240 juta (sumber Badan Pusat statistik) tidak berimbang dengan produksi saat ini. Peringkat cadangan di atas Indonesia dalam hal cadangan minyak adalah Norway dengan cadangan sebesar 10 miliar barrel serta jumlah penduduk berkisar 8 juta saja.

TREN PEMBIAYAAN


Cadangan minyak dunia yang semakin lama semakin sedikit karena eksplorasi dan eksploitasi. Bagaimana dengan pembiayaan industri Hulu Migas. Berdasarkan Oil and Gas Capital Expenditure Outlook, H1 2012 by Global data mengatakan bahwa kebutuhan akan energi diprediksikan naik hingga 50% selama 30 tahun ke depan. Dalam konteks Pembiayaan kegiatan Hulu Migas meningkat sejalan dengan Permintaan kebutuhan energi. Hanya berselang 1 tahun, yaitu (2012-2013) kenaikan biaya di industri ini mencapai 15, 9 persen. Dari harga untuk tahun 2012 sebesar US$ 1,036 juta dan tahun 2013 US$ 1,201 juta. Lihat Gambar 5.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_08.jpg

Gambar 5. Perkiraan Penanaman Modal MInyak dan Gas


Beberapa variabel kenaikan dalam industri hulu migas berdasarkan sumber Energy Funds Advisors Analysis menyatakan bahwa tren kenaikan biaya untuk periode 2020 adalah pada permasalahan geologi, yaitu pada cadangan minyak itu sendiri yang semakin lama semakin berkurang sehingga akan terdampak pada sektor lainnya. Permasalahan yang dapat mengakibatkan kenaikan biaya industri hulu akibat dari penurunan cadangan minyak adalah lokasi. Perlunya lokasi-lokasi baru karena umur untuk akhir dekade ini telah mencapai usia tua. Sehingga pencarian lokasi sumur perlu dilakukan. Tidak mudah mencari cadangan minyak baru karena membutuhkan teknologi, inovasi yang berbeda, sedangkan riset terus dilakukan.
Penentuan lokasi tidak secara mudah ditemukan. Minyak merupakan sebuah benda yang keluar dari bawah, dengan masa jenis minyak lebih ringan daripada air, begitu juga dengan gas yang masa jenisnya lebih kecil lagi. Secara beurutan massa jenis dan kerapatan senyawanya dari yang terkecil adalah gas -> Minyak -> Air. Sehingga secara otomatis gas akan keluar lebih dahulu selanjutnya minyak. Karena minyak terdapat di antara retakan dan cekungan dalam tanah, Pencarian minyak di dalam tanah maka perlu dilakukan studi ultrasonik, dan seismik dari ledakan. Itu pun hasil penacarian dan setelah dilakukan pengeboran tidak semuanya berhasil. Menurut studi prosentase keberhasilan dalam pengeboran, tingkat keberhasilan dengan adanya minyak atau tidaknya dalam pengeboran adalah sebesar 30-40%. Misalnya saja mengebor 10 sumur, yang keluar hanya 3 sampai 4 sumur saja. Sehingga tentu saja tidak mudah untuk mendapatkan sumber baru, dari segi teknis.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_09.jpg

Gambar 6. Variabel Biaya Industri Hulu Minyak dan Gas


Permasalahan lainnya adalah tren lokasi yang mulai mengarah di laut dalam. Awalnya penemuan minyak adalah di darat. Dengan cadangan di darat semakin habis, akhirnya tren penemuan cadangan minyak berada di laut dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Selanjutnya dilakukan ekspansi di kedalaman antara 300-100 meter. Selanjutnya mulai mengarah di laut dalam, yaitu kedalaman lebih dari 1000 meter. Dengan kedalaman lebih dari 1000 meter diperlukan pengerjaan dengan modal dan resiko yang lebih tinggi.

CADANGAN MINYAK VS KEBUTUHAN


Cadangan minyak Indonesia terhadap dunia bisa kita lihat pada Gambar 4 dengan perkiraan 3.7 Miliar Barrel sedangkan cadangan gas adalah sekitar 103. 3 TCF (trilliun feet kubik). Berdasarkan Kementerian ESDM Direktorat Jendral Minyak dan Gas bumi, produksi Indonesia dapat dilihat di Gambar 7 berikut.

gerbang_313_3.jpg

Gambar 7. Produksi Minyak Bumi dan kondensat (2010-2014)


Pada periode tahun 2010 hingga 2014 terjadi penurunan produksi dengan rata-rata 10 persen per tahun. Di tahun 2014 produksi minyak total adalah sebesar 700 ribu barel per hari. Jika kita kalkulasikan secara sederhana bahwa dengan cadangan minyak sebesar 3.7 milliar barrel dibagi oleh total produksi tiap harinya adalah sebesar 700 rb barel per hari. Maka kita akan mendapatkan bahwa cadangan minyak kita akan habis pada sekitar 14 tahun lagi. Kebutuhan domestik untuk pasokan energi terus meningkat sejalan dengan perkembangan penduduk dan kebutuhan akan industri. Sehingga di Indonesia sangat tergantung dengan komoditi ini. Saat ini Migas tidak hanya sebagai bahan baku industri, akan tetapi menjadi multiplier efek seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, stabilitas nasional politik.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_16.jpg

Gambar 8.Profil Produksi Migas Indonesia


Kondisi fakta di lapangan bahwa sumur-sumur di Indonesia kebanyakan adalah dari jaman Belanda. Pengoperasian pertama di Indonesia yang tercatat adalah tahun 1966. Pernah memasuki masa keemasan di tahun 1977 dengan produksi di atas 1, 6 juta Barel per hari. Kestabilan produksi migas hingga sampai tahun 1995. Setelah itu hingga sekarang masuk tahap penurunan (decline 10%-12%/tahun). Sejalan dengan kebutuhan dalam negeri meningkat, sehingga keperluan pasokan energi selain minyak, yaitu gas penting untuk dilakukan. Indonesia memiliki cadangan gas sebesar 103.3 TCF (Trilliun Cubic Feet) hingga kini tren produksi gas masih terus meningkat. Pengalihan produksi gas yang awalnya untuk kebutuhan ekspor, mulai digeser untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri ditingkatkan menurut data rata-rata 9% sejak tahun 2003 sampai 2013. Setelah tahun 2013 volume gas untuk memenuhi kebutuhan domestik lebih besar daripada ekspor.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_15.jpg

Gambar 9.Peningkatan Pasokan Gas Untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik

MIGAS SEBAGAI MULTIPLIER EFFECT


Komoditi Migas telah berpengaruh terhadap perekonomian suatu Negara. Migas tidak hanya sebagai bahan baku industri. Akan tetapi telah berpengaruh perekonomian suatu Negara. Negara sejahtera adalah Negara yang memiliki cadangan minyak yang besar. Sehingga sektor ekonomi meningkat berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyatnya. Organisasi dunia untuk minyak dan gas OPEC dibentuk untuk menstabilkan dan menstandarkan harga minyak. Sehingga ketika harga minyak dunia tidak stabil dan turun akan berakibat perekonomian dunia. Termasuk Indonesia.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_29.jpg

Gambar 10.Multiplier Effect Industri Migas


Perubahan paradigma dalam memahami kebutuhan energy, yang saat ini masih dipasok oleh energi fosil. Walaupun ada beberapa yang dipasok oleh energi alternatif lainnya, dengan jumlah yang tidak signifikan. Migas sebagai salah satu lokomotif penggerak ekonomi nasional saat ini menciptakan sebuah pemahanam baru, yaitu kesejahteraan, lapangan pekerjaan, perekonomian. Walaupun pemahaman ini rentan terhadap kestabilan harga dunia. Tingkat inflasi dan perubahan harga minyak menyebabkan indeks biaya sektor hulu migas meningkat di semua wilayah dunia. Berdasarkan sumber WTRG Economics, Baker Hughes, Sierra 2013. Peningkatan biaya di sektor migas terjadi pula di Indonesia. Grafik didapatkan pada tahun 2008 pernah terjadi nilai tertinggi dalam kurun waktu tahun 2000 hingga tahun 2012 seharga 132 USD per barel.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_17.jpg

Gambar 11.Indeks Biaya di Sektor Hulu Migas

TANTANGAN ENERGY DUNIA DAN INDONESIA


Tantangan untuk Dunia dan indonesia salah satunya adalah faktor cadangan minyak. Saat ini kondisi lapangan hulu migas pada fase penurunan produksi (decline stage). Kebutuhan eksplorasi cadangan-cadangan baru mutlak diperlukan. Tren saat ini seperti dijelaskan sebelumnya adalah mengarah ke Deep water dan proyek-proyek migas akan mengarah ke timur Indonesia. Selain itu penemuan-penemuan baru nanti akan lebih didominasi oleh gas. Alternatif lain untuk menutupi kebutuhan energi telah dilakukan studi dan pengembanganya. Salah satunya adalah Coal Bed Methane akan tetapi belum signifikan.

Materi Presentasi - SKK Migas_Page_19.jpg

Gambar 12.Kondisi Terkini Lapangan Hulu Migas


Sebenarnya pada saat penurunan cadangan minyak tidak serta merta hilang cadangan minyak tersebut akan tetapi perubahan jumlah kandungan minyak terhadap pengotornya, yaitu air, pada tahap build up kandungan air maksimum 30% sehingga biaya untuk recovery produksi rendah, sebaliknya pada tahap decline kandungan air pada minyak mencapai 90% mengakibatkan tingginya biaya recovery.

.Materi Presentasi - SKK Migas_Page_20.jpg

Gambar 13.Perbandingan Minyak dan Pengotor (air) dalam Prosentase


Faktor lainnya adalah tidak berimbangnya jumlah produksi berbanding terbalik dengan konsumsi. Dengan produksi yang hanya berkisar 700 rIbU barrel per hari, dan konsumsi sekitar 1.6 juta barel per hari (sumber Gde Pradnyana, 2014). konsumsi Indonesia meningkat tiap tahunnya sebesar 8%. Sedangkan produksi tiap tahunnya turun sekitar 15-20%. Bagaimana kekurangan pasokan sekitar 900 ribu barel tiap hari? Maka jalan pintasnya adalah impor. Untuk menghindarinya maka perlu cadangan-cadangan minyak baru serta alternatif pasokan energi lainnya seperti gas, CBM (Coal Bed Methane), Panas Bumi, Gelombang laut, dan energi alternatif lainnya.


Gambar 14.Produksi VS Konsumsi


Faktor terakhir sebagai Tantangan Indonesia adalah program pemerintah untuk subsidi energi. Tercatat berdasarkan sumber Ditjen Anggaran Kemenkeu bahwa penerimaan negara dari sektor hulu migas tersebut dari sisi neraca APBN tergerus oleh belanja subsidi energi. Semenjak tahun 2012 belanja subsidi energi (BBM+listrik) lebih besar dari pendapatan hulu migas.


Gambar 15.Subsidi Energy


Permasalahan subsidi semenjak dulu telah menjadi sorotan. Dengan tujuan utama pengelolaan migas adalah pemanfaatan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka menjadi tantangan jika hasil dari migas tergerus oleh adanya subsidi tersebut. subsidi yang tepat sasaran adalah solusi tepat. Peran pemerintah sebagai pengatur kebijakan dan payung hukum perlu untuk ditingkatkan karena pelaksanaan subsidi yang tepat sasaran cukup sulit dilakukan di lapangan. Ini dibuktikan dengan masih banyak adanya pelanggaran yang dilakukan sehingga subsidi yang seharusnya untuk masyarakat yang membutuhkan menjadi tidak berlaku. Selain itu perlu adanya edukasi bagi masyarakat bahwa sebenarnya Indonesia tidak boleh terlalu bergantung pada satu sumber energi fosil minyak dan gas). Karena suatu saat akan terus mengalami penurunan produksi. Sehingga perlunya sebuah inovasi teknologi dari anak bangsa untuk membuat energi baru yang juga dapat diterapkan secara nasional untuk pemanfaatan sebesarnya bagi kemakmuran rakyat.


Siapkah Anak Bangsa Sebagai Pelopor Energi Terbarukan?

SUMBER:http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2015/02/27/lebih-dekat-dengan-industri-hulu-migas-704018.html
Share:

10 Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia

10 Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia – Minyak Bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia modern saat ini.  Bahan Bakar untuk kendaraan bermotor (BBM) seperti Premium, Pertamax, Solar merupakan hasil olahan dari Minyak Bumi. Minyak Bumi yang diambil dari pertambangan Sumur Minyak sebelum diolah menjadi minyak yang kita kenal sekarang ini adalah berbentuk cairan kental dan berwarna coklat gelap atau berwarna kehijauan.  Minyak Bumi tersebut perlu diolah atau diproses lagi di perkilangan minyak sehingga menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak seperti bensin, solar dan minyak tanah. Produk-produk lain yang juga merupakan hasil dari olahan Minyak Bumi adalah Aspal yang digunakan untuk Jalan Raya dan juga produk-produk plastik.
Meskipun telah banyak ilmuwan-ilmuwan yang mengembangkan berbagai alternatif pengganti, Minyak Bumi masih merupakan komoditas terpenting di dunia ini.
Berdasarkan Investopedia, Negara penghasil minyak terbesar di Dunia adalah Amerika Serikat dengan hasil produksinya sebesar 12,31 juta barrel per hari. Meskipun penghasil minyak Terbesar di Dunia, Amerika Serikat bukanlah anggota OPEC, karena hasil Minyak Bumi tersebut banyak dikonsumsi di dalam negaranya sendiri. Urutan kedua ditempati oleh Arab Saudi yang merupakan anggota OPEC dengan jumlah produksi 11,59 juta barrel per hari. Sedangkan Rusia menempati urutan ketiga dengan jumlah produksi minyak bumi sebesar 10,53 barrel per hari.

Daftar 10 Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia

Berikut ini adalah Daftar 10 Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia beserta jumlah produksi dalam barrel per hari atau disingkat dengan bbl/d (barrel per day).

1. Amerika Serikat

Produksi : 12,31 juta barel per hari
Benua : Amerika Utara
Keterangan : Bukan Anggota OPEC

2. Arab Saudi

Produksi : 11,59 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC

3. Rusia

Produksi : 10,53 juta barel per hari
Benua : Asia dan Eropa
Keterangan : Bukan Anggota OPEC

4. China

Produksi : 4,46 juta barel per hari
Benua : Asia
Keterangan : Bukan Anggota OPEC

5. Kanada

Produksi : 4,07 juta barel per hari
Benua : Amerika Utara
Keterangan : Bukan Anggota OPEC

6. Uni Emirat Arab

Produksi : 3,23 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC

7. Iran

Produksi : 3,19 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC

8. Irak

Produksi : 3,06 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC

9. Meksiko

Produksi : 2,91 juta barel per hari
Benua : Amerika Utara
Keterangan : Bukan Anggota OPEC

10. Kuwait

Produksi : 2,81 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC

Sumber : Investopedia.com
Catatan : Jumlah Hasil Produksi diatas merupakan rata-rata barel per hari pada tahun 2013
Share:

Wapres: Naik atau Turunnya BBM Tak Perlu Diumumkan Langsung

Senin, 2 Maret 2015

 Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa kenaikan atau penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak perlu lagi diumumkan pemerintah secara langsung seperti kenaikan harga BBM pertama kalinya pada pertengahan November tahun lalu.
Ia menepis anggapan yang menilai kenaikan BBM per 1 Maret 2015 ini terkesan sembunyi-sembunyi. Menurut Kalla, sejak awal pemerintah sudah menyatakan bahwa perubahan harga BBM bersubsidi bisa terjadi setiap bulan. Harga BBM bersubsidi bisa naik atau turun mengikuti harga minyak dunia.

"Jadi kalau naik lagi harga minyak dunia, ya naik lagi. Itu sudah persetujuan bersama dan sudah diumumkan masyarakat, tidak perlu, naik turunnya tidak perlu diumumkan (lagi)" kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (2/3/2015).

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah menetapkan harga premium penugasan di luar Pulau Jawa, Madura, dan Bali naik per 1 Maret 2015. Harga yang semula Rp 6.600 per liter, naik menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara itu, harga solar tetap sebesar Rp 6.400 per liter, dan harga kerosen atau minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter.

Informasi mengenai kenaikan harga BBM ini disampaikan Kementerian ESDM melalui siaran pers yang dikirimkan kepada wartawan. Menurut siaran pers tersebut, keputusan mengenai harga BBM ini diambil atas pertimbangan beberapa aspek.

Pertama, untuk menjaga kestabilan sosial ekonomi pengelolaan harga dan logistik sepanjang perbedaan harga masih belum signifikan. Kedua, harga minyak dunia masih mengalami fluktuasi, menyusul pertentangan pelaku pasar minyak dalam menyikapi konflik di Libia. Ketiga, masih tingginya produksi shale oil di Amerika serta masih lesunya perekonomian global.

“Rata-rata harga indeks pasar minyak solar (MOPS Gasoil) sepanjang bulan Februari mengalami kenaikan pada kisaran 62-74 dollar AS per barel, sementara MOPS Premium mengalami kenaikan pada kisaran 55-70 dollar AS per barel,” tulis Kementerian ESDM.
Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/02/203028126/Wapres.Naik.atau.Turunnya.BBM.Tak.Perlu.Diumumkan.Langsung
Share:

Harga Minyak Dunia Kembali Turun


Harga minyak dunia turun pada Selasa (24/2/2015) waktus setempat (Rabu pagi WIB), karena para pedagang memperkirakan laporan utama akan menunjukkan peningkatan pada persediaan minyak mentah AS yang sudah berada pada tingkat rekor, sehingga memperburuk kelebihan pasokan global.

Kontrak acuan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 17 sen, menjadi ditutup pada 49,28 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April, kontrak acuan global, ditutup pada 58,66 dollar AS per barel, turun 24 sen dari tingkat penutupan Senin.

Kedua kontrak berjangka telah turun tajam pada Senin dan Jumat karena para pedagang khawatir tentang melimpahnya pasokan global di tengah pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, dengan tidak ada tanda-tanda pelambatan dalam kenaikkan stok minyak mentah di Amerika Serikat.

Pada Rabu, Departemen Energi AS (DoE) akan menerbitkan laporan mingguan AS tentang stok minyak mentah dan produk-produknya.

"Kami mungkin akan memiliki tumpukan lain dalam persediaan AS yang akan menempatkan tekanan turun pada harga," kata James Williams dari WTRG Economics.

Para ahli yang disurvei oleh Bloomberg News, menyatakan persediaan proyek telah meningkat 3,75 juta barel pada pekan lalu, dari total 425,6 juta barel minggu sebelumnya.

Secara global, pasokan minyak mentah meningkat karena ladang minyak di Libya timur memulai kembali pemompaan ke pelabuhan Hariga setelah jaringan pipanya diperbaiki.

"Kembalinya sebagian pasokan dari Libya membebani harga Brent meskipun keberlanjutannya tak pasti," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan kepada klien.

Harga minyak mentah telah jatuh lebih dari 50 persen sejak Juni. Harga telah meningkat dari posisi terendah Januari menyusul pelambatan dalam kegiatan pengeboran AS, tetapi para analis mengatakan volatilitas kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu.

"Sangat jelas mulai sekarang bahwa pengeboran minyak di AS akan melambat, pertumbuhan produksi global diperkirakan akan lebih rendah, dan permintaan, setidaknya di AS, bereaksi secara positif terhadap harga yang lebih rendah," kata bank Inggris Barclays dalam sebuah laporan.

"Singkatnya, pasar diperkirakan akan tetap kelebihan pasokan untuk sebagian besar tahun 2015, tetapi harapan di luar itu adalah fundamental yang lebih seimbang," tambahnya.



Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/25/082944926/Harga.Minyak.Dunia.Kembali.Turun?utm_campaign=popread&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan


Solar Industri
Share:

Pertamina Siap Buka Tender Impor Minyak 306.460 Barel/Hari

Integrated Supply Chain (ISC), divisi pengadaan PT Pertamina (Persero) memperkirakan angka produksi kilang minyak perseroan tahun ini mencapai 862.070 barel per hari (BPH), atau mengalami peningkatan sebanyak 8.110 BPH ketimbang produksi minyak mentah tahun lalu yang berada di angka 853.960 BPH.

Vice President ISC Pertamina, Daniel Purba mengungkapkan dari angka 862.070 BPH minyak yang diproduksi kilang Pertamina tersebut, 64 persen diantaranya atau 555.430 BPH dibeli dari produsen minyak mentah dalam negeri.

"Kalau untuk impor minyak mentah tahun ini rencananya mencapai 306,46 juta barel atau sekitar 36 persen," tutur Daniel di Jakarta, Selasa (17/2).

Selain minyak mentah, Daniel bilang, tahun ini ISC juga berencana mengimpor minyak produk kilang jenis premium sebesar 115 juta barel, dan solar sebanyak 32 juta barel. Dengan catatan tersebut, itu artinya Pertamina akan mengimpor minyak mentah sebanyak 9 juta barel per bulan, atau berkisar 336 ribu barel per hari. Sementara total minyak mentah dan BBM yang diperlukan impor tahun ini sebanyak 300 juta.

"Disamping itu, Pertamina juga menargetkan akan memproduksi premium (dari kilang sendiri) sekitar 128,048 juta barel, solar sebanyak 62,104 juta barel, pertamax sekitar 8,027 juta barel dan avtur mencapai 9,836 juta barel," tutur Daniel.

Kerjasama Produsen

Daniel mengungkapkan untuk menjamin ketersediaan minyak mentah, Pertamina telah bekerjasama dengan dua produsen minyak tetap yakni Sonangol EP dan Saudi Aramco. Selain itu, Pertamina juga kerap menggelar tender pengadaan minyak dengan mengundang sedikitnya 62 perusahaan baik itu produsen, trader hingga national oil company (NOC). 


Untuk mekanisme tender minyak terakhir di 22 Januari kemarin, Pertamina diketahui memenangkan Vitol Group dan Socar dengan kapasitas minyak sebanyak 2x950 ribu barel medium oil dan 2x650 ribu barel heavy oil.

"Kami pastikan bahwa tender berlangsung transparan, akuntabel dan digelar di Indonesia mengacu dengan upaya transformasi yang ditujukan untuk ISC. Meski begitu, kami tidak bisa membuka harga karena ini memang etika bisnisnya," pungkas Daniel. (gen)




Sumber: http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150218083806-85-32977/pertamina-siap-buka-tender-impor-minyak-306460-barel-hari/
Share:

Indonesia Dinilai Perlu Segera Bangun Kilang Minyak Baru

JAKARTA—Pemerintah diminta segera membangun kilang minyak baru untuk memenuhi bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air menyusul subsidi yang kian meninggi.Ketua Komisi VI Achmad Hafisz Tohir mengatakan penyebab harga subsidi minyak tinggi adalah masalah kilang di Indonesia tidak siap. “Akibatnya kita membeli minyak bensin dan solar dari Singapura,” katanya seperti yang dilansir situs resmi dpr.go.id, Senin (23/2/2015).
Saat ini kilang kita tidak sesuai lagi dengan rumusan yang dikeluarkan yakni untuk jenis Ron 88, sementara Indonesia memakai Ron 92.
“Untuk itu, Indonesia harus membangun kilang baru yang spesifik bernafaskan Ron 92, bukan Ron 88 karena jenis ini hanya satu-satunya digunakan di Indonesia.”
Jika terus-terusan membeli BBM dari Singapura yang juga memproduksi  jenis Ron 92 sehingga subsidi terlalu tinggi, sementara BBM di Singapura sudah sama dengan di Indonesia.
“Jadi mau gak mau harus membangun kilang,” ujar Hafizs.
Saat ini, DPR sudah mendengar tawaran dari Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin yang akan menyiapkan lahan dan pelabuhannya  di  Tanjung Api-api.
“Itu menunjukkan komitmen Sumsel untuk membangun kilang yang juga dicanangkan pemerintah.”
Jadi, kebutuhan untuk membangun saat ii adalah investor. “Untuk itu, pertamina harus mencari partner agar pemerintah bisa segera mewujudkan kilang itu.”
Pembahasan pembangunan kilang, akan dilanjutkan dengan Komisi VI dengan modal sendiri atau pinjaman ataupun Penyertaan Modal Negara (PMN). 
“Intinya  masalah itu akan  kita kaji lebih lanjut oleh Komisi VI,” katanya.


Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20150223/44/405436/indonesia-dinilai-perlu-segera-bangun-kilang-minyak-baru

Share:

Harga Minyak Turun 3 Hari Berturut-turut


Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal) 

Harga minyak terus merosot dalam tiga hari berturut-turut meski adanya pengurangan jumlah rig yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) akibat membanjirnya stok di Amerika Serikat (AS). Hal itu tidak begitu terpengaruh terhadap harga karena melimpahnya stok minyak AS.
Dilansir dari Wall Street Journal, Sabtu (21/2/2015), harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 82 sen atau -1,6 persen menjadi US$ 50,34 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak pengiriman minyak Maret berakhir pada akhir perdagangan Jumat.
Sedangkan kontrak April diperdagangkan lebih aktif menetap US$ 1,02 sen, atau 2 pesen menjadi US$ 50,81 per barel. Sementara jenis Brent ditutup naik 1 sen, atau 0,02 persen menjadi US$ 60,22 per barel di bursa ICE Futures London.
Badan Administrasi Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah AS mencapai rekor pada minggu lalu, ini menjadi tanda bahwa harga yang murah mulai mempengaruhi aktivitas produksi.
Persediaan minyak tumbuh sebesar 7,7 juta barel pekan lalu menjadi 426 juta barel, level tertinggi untuk saat ini tahun setidaknya  dalam 80 tahun.
Kondisi ini diperparah karena OPEC memutuskan untuk tidak memangkas produksi tahun lalu, meskipun harga merupakan upaya nyata untuk mempertahankan pangsa pasarnya terhadap booming industri AS shale.

Harga sempat melonjak selama bulan lalu, dengan Brent tercatat naik 35 persen dari level rendah pada pertengahan Januari. Beberapa analis meramalkan harga minyak bisa terdongkrak karena berkurangnya jumlah rig minyak di AS.

Dalam beberapa pekan terakhir mentah telah jatuh akibat menguatnya laporan stok yang melimpah,  kemudian rally dalam seminggu ketika data dari Baker Hughes menunjukkan jumlah rig pengeboran minyak AS berada di posisi terendah tiga tahun. (Ndw)


Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2179072/harga-minyak-turun-3-hari-berturut-turut



Solar Industri 
Share:

Ada Mafia Migas di Balik Konflik KPK-Polri?

http://assets.kompas.com/data/photo/2015/02/20/1459270jokowidodo1780x390.jpg
Jumat, 20 Februari 2015

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyampaikan, sebagai warga negara dia meyakini apapun namanya, pertarungan antara baik dan buruk tidak akan berhenti. “Tapi saya punya keyakinan yang baik akan selalu menang. Itu saya 100 persen yakin. Mau itu (disebut) mafia, pemburu rente, silakan saja. Tapi zaman akan menjawab bahwa yang seperti itu, meski tidak selalu cepat, akan bisa diselesaikan,” kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/2/2015).

Lebih lanjut menanggapi pernyataan Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas yang menyebut konflik KPK-Polri sengaja diciptakan pebisnis-pebisnis busuk migas untuk melemahkan kedua institusi, Sudirman meyakini Busyro tidak mengucapkannya tanpa alasan. “Bisa saja yang disampaikan Pak Busyro itu (benar). Saya kira Pak Busyro orang bijak, dan beliau bicara tidak mungkin tanpa dasar,” ujar Sudirman.

Sudirman melihat, memang ancaman terbesar KPK adalah orang yang punya niat buruk. Dia menambahkan bukan tidak mungkin orang-orang yang punya niat buruk tersebut saling bergandeng tangan. “Sayangnya ada oknum-oknum yang terbawa. Sekali lagi saya berharap KPK kuat, Polisi kuat, kalau bermasalah diselesaikan saja. Jangan sampai perilaku oknum menyandera institusi. Sebagai warga negara kita berharap betul dua institusi penegak hukum ini kuat,” pungkas Sudirman.

Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, memandang konflik yang terjadi antara KPK dan Polri bertujuan untuk melemahkan kedua lembaga penegak hukum negara ini. Busyro tidak sependapat dengan anggapan bahwa saat ini KPK dilemahkan Polri.  Justru, yang terjadi, ketegangan itu sengaja diciptakan untuk melemahkan kedua lembaga.

Mantan Ketua Komisi Yudisial ini membeberkan, di balik konflik KPK dan Polri, ada pebisnis-pebisnis busuk di sektor migas. “Konflik itu seolah-olah terjadi antara KPK dan Polri, sengaja diciptakan oleh pebisnis-pebisnis busuk migas. Mereka tidak suka dengan tindak tanduk KPK dan Polri,” ucap Busyro, Kamis (19/2/2015).

Busyro menjelaskan, saat mulai masuk ke sektor migas pada 2008, KPK menemukan sistem korupsi yang terstruktur dan tersistem. Pada 2012, KPK telah melakukan kajian terkait sistem model kebijakan di sektor migas. Dari hasil kajian, KPK menemukan adanya unsur-unsur kecurangan. Faktanya, setidaknya ada 12.000 izin usaha pertambangan di 12 provinsi di Indonesia yang bermasalah. “Sistem korupsi di migas yang terstruktur dan tersistem dimainkan oleh pebisnis-pebisnis busuk, birokrat, politisi, bahkan ada unsur asing,” ujarnya.


Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/20/192421226/Ada.Mafia.Migas.di.Balik.Konflik.KPK-Polri.


Solar Industri 
Share:

Harga Minyak di Pasar Asia Sedikit Naik




Selasa, 27 Januari 2015


Patokan West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik sembilan sen menjadi $ 45,24.
SINGAPURA, Jaringnews.com - Harga minyak pada Selasa ini naik sedikit setelah mendekati enam tahun terendah. Tetapi kenaikan ini tertutupi kekhawatiran tentang tingginya pasokan global dan melemahnya permintaan dan masa depan politik Yunani.
Patokan West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik sembilan sen menjadi $ 45,24, sementara minyak mentah Brent untuk Maret naik 12 sen menjadi $ 48,28 dalam perdagangan sore.

WTI pada Senin turun 44 sen menjadi $ 45,15 dan Brent tergelincir 63 sen menjadi $ 48,16 atau penutupan terendah sejak awal 2009 karena pasar mengabaikan peringatan dari kartel minyak OPEC bahwa harga bisa melonjak hingga $ 200 menyusut investasi dalam eksplorasi.

Minyak telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak Juni tahun lalu ketika komoditas sedang duduk di lebih dari $ 100 per barel karena kekenyangan pasokan, didorong terutama oleh AS yang kuat untuk produksi minyak dan permintaan global yang lemah.

Shailaja Nair, associate direktur editorial di penyedia informasi energi Platts, mengatakan komentar oleh Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri tidak mengubah "fundamental pasar".

"Masih ada kelebihan pasokan di pasar, permintaan global pada musim gugur dan zona euro menderita setelah hasil pemilihan ini (Yunani) baru-baru ini," kata Nair.

Pemilihan umum akhir pekan di Yunani dimenangkan oleh Partai Syriza, yang anti-penghematan kebijakan telah memicu kekhawatiran negara itu bisa keluar zona euro. Berita itu awalnya mengirim euro terjun bebas ditambah melemahnya terhadap dolar.


Sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/sektor-riil/68428/harga-minyak-di-pasar-asia-sedikit-naik
Share:

Tender Minyak ISC Pertamina Lebih Buruk dari Petral





Yang ada hanyalah memindahkan area bermain mafia migas dari Petral ke ISC. Dan yang mustahil lagi sampai dengan saat ini tak kunjung diumumkan pemenang tender minyak mentah Pertamina melalui Integrated Supply Chain (ISC).
JAKARTA, Jaringnews.com - Proses tender perdana ‘crude oil’ ISC Pertamina pada 7 Januari lalu berlangung tertutup. Publik tidak sama sekali mengetahui proses tender yang diadakan oleh ISC pertamina tersebut. Tender pengadaan minyak itu sendiri diketahui untuk memenuhi kebetuhan minyak dalam negeri.
Ada dua jenis minyak mentah yang ditenderkan ISC Pertamina, yaitu dari Qua Iboe/bonny light-Nigeria dan Azeri-Azrbaijan berkisar 4 juta barel.

"Yang bikin miris ialah dari informasi yang berkembang peserta tender yang bukan NOC dimenangkan, meski tidak memiliki penawaran terendah. Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diputuskan Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang dikomandoi oleh ekonom Faisal Basri yang justru menekankan pada aspek transparansi pengelolaan migas dan sangat tidak menyentuh subtansi permasalahan tata kelola minyak dan gas bumi Indonesia," kritik Direktur Eksekutif Indonesia Energy Watch (IEW), Syarief Rahman Wenno.

"Seperti yang kami duga sebelumnya, salah satu poin rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang memangkas kewenangan Petral dan mengalihkannya dari Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL) ke Integrated Supply Chain (ISC), terkait pengalihan peran impor crude oli dan BBM hanya sebuah kamuflase dan akal-akalan semata."

Ia mensinyalir ada kejanggalan dalam proses tender impor minyak mentah ISC-Pertamina. Sebab tender tersebut dimenangkan oleh trader yang bukan National Oil Company (NOC), bahkan trader itu tidak mengajukan penawaran harga terendah.

Dari sekian rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang esensinya adalah memutus mata rantai permainan mafia migas lewat ditiadakan peran trader dalam proses impor BBM dan crude oil dalam memenuhi quota konsumsi BBM dalam negeri, sangat kontra produktif dengan apa yang lakukan sekarang, jauh panggang dari api.

"Apa yang bisa kita banggakan dari aksi perdana ISC Pertamina anak binaan RTKM ini? Yang ada hanyalah memindahkan area bermain mafia migas dari Petral ke ISC. Dan yang mustahil lagi sampai dengan saat ini tak kunjung diumumkan pemenang tender minyak mentah Pertamina melalui Integrated Supply Chain (ISC)."

Sangat disayangkan permainan-permainan terselubung ini kembali dipraktekkan tanpa ada transparan ke publik. Setidaknya proses ini harus diumumkan lewat website Pertamina atau melibatkan media dalam proses tender.

"Jika aksi ini dibiarkan berlangsung maka pemberantasan mafia migas yang digalahkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lewat pembentukan tim anti mafia migas dengan berbagai rekomendasi tidak memberikan solusi yang efektif dan berbuntungagal."

"Apalagi kita tahu bahwa rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas tidak berbicara secara spesifik mengenai esensis permasalahan migas di Indonesia."

Ia pun berpendapat, mMumpung belum terlambat, masih ada empat tahun lagi bagi pemerintahan Jokowi untuk mengevalusi dan memperbaiki kondisi hilir migas yang syarat dengan konflik interest. Idealnya adalah pengadaan impor migas dan BBM harus langsung melibatkan NOC bukan trader.

Nah, dalam proses tender yang baru selesai ini KPK dan KPPU (Komisi Komisi Pengawas Persaingan Usaha) harus turun tangan memeriksa proses tender crude oil Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina yang dilakukan secara tertutup, sebab impor crude oil itu akan diolah menjadi BBM premium dan solar yang masih disubsidi pemerintah, artinya ada pengunaan dana APBN untuk membeli crude oil tersebut.


(Senin, 2 Februari 2015)
 Sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/sektor-riil/68547/tender-minyak-isc-pertamina-lebih-buruk-dari-petral
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Blog Archive

Support Supply

1. PT. BERDIKARI JAYA BERSAMA
Probolinggo - Jawa Timur

2. PT. MITRA SINAR ENERGI
Surabaya - Jawa Timur

Call: 081347733327